Ketegangan Memuncak: Israel Mengirim Pasukan ke Lebanon Pasca Serangan Rudal Iran



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Israel telah mengirimkan lebih banyak pasukan ke Lebanon selatan setelah serangkaian serangan rudal yang diluncurkan oleh Iran ke wilayah Israel, yang semakin meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.

Dalam serangan yang terjadi semalam, hampir 200 rudal ditembakkan oleh Iran ke arah Israel, sebagai respons atas serangan berkelanjutan Israel terhadap kelompok Hezbollah di Lebanon, termasuk pembunuhan pemimpin kelompok tersebut.

Serangan balasan ini telah membawa wilayah tersebut semakin dekat ke jurang perang terbuka, sementara pihak-pihak internasional, termasuk Inggris dan Amerika Serikat, menyerukan untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.


Baca Juga: Israel Targetkan Fasilitas Minyak atau Bahkan Situs Nuklir Iran

Pertahanan Israel dan Respon Militer

Sebagian besar rudal yang ditembakkan oleh Iran berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel dengan bantuan Amerika Serikat. Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan ini adalah sebuah "kesalahan besar" dan berjanji untuk merespons secara tegas.

Militer Israel mengungkapkan bahwa mereka telah mengirim unit infanteri dan lapis baja, termasuk Brigade Golani dan Brigade Lapis Baja ke-188, ke wilayah Lebanon selatan. Operasi darat ini terutama difokuskan pada penghancuran terowongan dan infrastruktur Hezbollah di perbatasan, meskipun belum ada rencana untuk operasi skala besar.

Dampak Serangan di Gaza dan Lebanon

Selain bentrokan di Lebanon, Israel juga melanjutkan serangan di Jalur Gaza. Menurut sumber medis, setidaknya 60 warga Palestina tewas dalam serangan Israel semalam, dengan tank-tank Israel yang melancarkan serangan singkat ke wilayah Khan Younis di Gaza selatan.

Baca Juga: Harga Minyak Melonjak Lebih dari 2% Akibat Ketegangan di Timur Tengah

Di Lebanon, serangan udara dan artileri Israel menghantam beberapa bagian negara tersebut, termasuk ibu kota Beirut.

Lebih dari 1.000 orang dilaporkan tewas akibat serangan Israel di Lebanon dalam beberapa pekan terakhir, dengan hampir seperempat korban adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Ribuan warga telah melarikan diri dari rumah mereka, sementara Israel memperingatkan lebih banyak evakuasi di 24 desa lainnya di Lebanon selatan.

Serangan Hezbollah dan Tanggapan Israel

Hezbollah, kelompok militan yang didukung Iran dan berbasis di Lebanon, telah membalas serangan Israel dengan menargetkan wilayah di utara Israel, termasuk kota Haifa, menggunakan salvo rudal. Militer Israel menyatakan bahwa tindakan mereka di Lebanon bersifat terbatas dan lokal, meskipun kekhawatiran akan invasi darat penuh tetap ada di kalangan internasional.

Di tengah meningkatnya ketegangan di seluruh kawasan, kelompok Houthi dari Yaman turut terlibat dengan melancarkan serangan terhadap pos-pos militer Israel. Serangan ini menggunakan tiga rudal ‘Quds 5’ yang diluncurkan jauh ke dalam wilayah Israel.

Baca Juga: Serangan Militer Israel di Jalur Gaza Semalam Tewaskan Sedikitnya 60 Warga Palestina

Kelompok ini menyatakan bahwa dukungan terus-menerus dari Amerika Serikat dan Inggris terhadap Israel akan menempatkan kepentingan mereka dalam risiko.

Dengan adanya keterlibatan banyak aktor regional seperti Iran, Hezbollah, dan Houthi, situasi di Timur Tengah semakin kompleks dan penuh dengan ketidakpastian. Potensi perang regional yang melibatkan lebih banyak negara menjadi ancaman nyata, terutama jika serangan dan balasan terus berlanjut.

Selanjutnya: Sri Mulyani Optimistis Peringkat Utang Indonesia Meningkat di Tahun Pertama Prabowo

Menarik Dibaca: JA SparktheDream Social Challenge 2024 Sudah Final, Ini Jawaranya

Editor: Handoyo .