KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendesak militer Korea Utara untuk meningkatkan kemampuan dalam berperang. Mengutip Reuters, Senin (18/11), berdasarkan laporan media pemerintah KCNA, Kim dalam pidatonya pada konferensi komandan batalion dan instruktur politik yang diadakan di Pyongyang Jumat pekan lalu menyerukan untuk membangun kekuatan politik dan militer serta efisiensi pertempuran untuk memastikan bahwa angkatan bersenjata dapat mengatasi perang. Kim mengatakan, ancaman dari Amerika Serikat dan sekutunya termasuk Korea Selatan dan konfrontasi militer mereka dengan Korea Utara telah membawa ketegangan ke fase terburuk dalam sejarah.
Baca Juga: Biden Izinkan Ukraina Gunakan Rudal ATACM untuk Serangan Lebih Dalam ke Wilayah Rusia Kim juga menyebut semenanjung Korea sebagai titik panas terbesar di dunia. "Ia dengan bersemangat meminta semua peserta untuk berusaha sekuat tenaga untuk membawa peningkatan yang substansial dan mendasar dalam meningkatkan kemampuan mereka untuk berperang yang sebenarnya," kata KCNA. Laporan itu muncul di tengah kritik internasional atas kerja sama militer yang berkembang pesat antara Korea Utara dan Rusia. Washington, Seoul, dan Kyiv mengatakan ada lebih dari 10.000 tentara Korea Utara di Rusia untuk mendukung perangnya melawan Ukraina, dan beberapa dari mereka telah terlibat dalam pertempuran di Kursk, dekat perbatasan Ukraina. KCNA mengatakan sebuah lokakarya diberikan kepada para perwira militer selama akhir pekan sebagai bagian dari konferensi, yang ditujukan untuk memperkuat batalion, meningkatkan efisiensi pertempuran mereka, dan menyelesaikan persiapan perang sebagaimana yang dipersyaratkan oleh situasi yang berlaku dan peperangan modern.