Ketergantungan Politik PDI-P pada Sosok Jokowi Mulai Putus, Ini Tanda-Tandanya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Keregangan hubungan antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai terlihat terang bederang. Salah satunya terjadi saat PDI-P mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar dilakukan saat Jokowi di luar negeri.

Menurut Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam,  PDI-P memberi pesan bahwa mereka tidak lagi membutuhkan Jokowi dalam menjalankan mesin politiknya.

Pesan ini terlihat dari langkah PDI-P yang mengumumkan Mahfud MD sebagai bakal cawapres Ganjar Pranowo. 


Pada pengumuman itu, Jokowi yang juga kader PDI-P tidak hadir. Mantan Wali Kota Solo itu tengah melakukan tugas kepresidenan ke China dan Arab Saudi. 

Baca Juga: Mahfud MD Daftarkan Diri ke KPU Bersama Sejumlah Tokoh Nasional

"Bisa dimaknai bahwa PDI-P ingin secara tegas memutus ketergantungan politiknya pada figur Joko Widodo," kata Umam saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/10/2023). 

Umam menuturkan, sikap PDI-P lainnya terlihat ketika partai berlambang banteng itu tidak melibatkan Jokowi saat memutuskan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (Capres) pada 21 April. 

Menurut dia, tindakan itu menunjukkan bahwa PDI-P ingin membuktikan mereka memiliki mesin politik yang independen, kokoh, dan tidak bergantung pada figur serta populisme Jokowi. 

Baca Juga: PDI-P Umumkan Cawapres Ganjar Tanpa Jokowi, Ini Kata Pengamat

Pesan lainnya juga terlihat dari keputusan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto yang menunda pemanggilan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat usia capres-cawapres. 

Sedianya, Gibran dipanggil untuk menghadap di DPP PDI-P pada Rabu (18/10/2023). 

Namun, pada hari itu, PDI-P bersama PPP, Perindo, dan Hanura mengumumkan Mahfud MD sebagai bakal cawapres Ganjar. 

"Artinya, PDI-P tidak lagi mempertimbangkan variabel Jokowi dalam menjalankan mesin politiknya," kata Umam. 

Baca Juga: Pilih Mahfud MD Jadi Bakal Cawapres Ganjar, Ini Alasan Megawati

Dalam beberapa kesempatan, kubu politik PDI-P yang mengusung Ganjar dan kubu Prabowo Subianto yang disuruh Koalisi Indonesia Maju (KIM) terkesan berebut "legacy" Jokowi. 

Keduanya kerap menyampaikan pesan yang ingin ditangkap sebagai pihak yang paling tepat meneruskan program dan kerja Jokowi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanda-tanda PDI-P Mulai Putus Ketergantungan Politik pada Sosok Jokowi"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli