KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sidang perdana kasus Ratna Sarumpaet digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (28/2) dinilai berdampak pada kondisi perpolitikan dalam negeri yang tengah menghangat saat ini. Namun ketidakhadiran kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dinilai sebagai upaya cuci tangan. Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ridlwan Habib menilai sidang Ratna Sarumpaet sangat penting bagi masyarakat. "Kasus Ratna adalah hoaks paling menggegerkan Indonesia yang hampir saja membuat rakyat Indonesia terpecah belah. Untung saja polisi bergerak cepat,"ujarnya di Jakarta, Kamis (28/2). Ridlwan mengkritik ketidakhadiran pimpinan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dalam sidang perdana kasus Ratna ini. Padahal, calon presiden nomor 02, Prabowo Subianto sempat menggelar jumpa pers terkait kasus ini pada Oktober lalu dan menanggapnya Ratana sebagai korban kekerasan.
Alumni S2 Intelijen UI itu menilai strategi lepas tangan BPN tidak akan bisa melepaskan stigma Ratna Sarumpaet sebagai pendukung Prabowo. "Apalagi di persidangan Ratna membuat salam pistol 2 jari yang khas dan jelas jelas ciri pendukung Prabowo, masyarakat sudah percaya bahwa Ratna Sarumpaet adalah pendukung militan Prabowo," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News