Ketidakpastian Brexit menekan poudsterling terhadap dollar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah penguatan tajam yang terjadi pada akhir perdagangan pekan lalu, aksi profit taking terlihat pada GBP/USD di awal perdagangan pekan ini. Pasar sepertinya yang masih menantikan outlook Brexit yang akan terjadi pada 31 Oktober mendatang.

Senin (6/5) pukul 18.40 WIB berdasarkan data Bloomberg pasangan mata uang GBP/USD terpantau koreksi di level 0,62% di level 1,3098. Media The Telegraph melaporkan bahwa Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May tengah melakukan diskusi tersembunyi demi mendapatkan dominasi suara dari partai oposisi.

Sementara media The Guardian juga melaporkan bahwa pemimpin oposisi, Jeremy Corbyn, mungkin tidak akan bisa mendapatkan dukungan penuh dari partainya jika kesepakatan May terlalu didominasi oleh Uni Eropa.


Apalagi hari ini Bank of England (BoE) sedang libur, sehingga aktivitas menggunakan poundsterling semakin terkikis. Dollar Amerika Serikat (AS) pun sedang dalam posisi menguat, setelah Presiden AS, Donald Trump berencana segera menaikkan tarif impor terhadap barang-barang China.

Analis Monex Investindo Futures, Dini Nurhadi YAsyi mengatakan belum ada outlook positif ekonomi Inggris yang berpotensi membuat GBP/USD masih dalam kecenderungan untuk melemah.

Katanya, selama harga bergerak di bawah 1,3160, potensi pelemahan GBP/USD akan menguji 1,3080. Belum ada rilis data penting dari Inggris yang dapat menjadi katalis penggerak untuk GBP/USD hari ini.

Dini meramal dalam analisisnya Senin (6/4) pada perdagangan selanjutnya nilai tukar GBP/USD akan di perdagangkan di level support antara 1,3080, 1,3050 dan 1,3030. Sementara level resistance antara 1,3160, 1,3190, dan 1,3220

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .