JAKARTA. Harga kopi terasa lebih pahit di ICE Futures. Lihat saja, harga kopi mengalami penurunan sebesar 3,21% atau berada pada level US$ 158,550 per lb. Penurunan ini, seperti dikutip dari situs Bappebti, dipicu oleh melemahnya yang permintaan dengan diiringi ketidakpastian cuaca global. Namun, penurunan ini diperkirakan hanya sementara saja; dan berpotensi untuk meningkat kembali. Toh, pasar domestik ikut menyurung peningkatan harga kopi di pasar internasional. Pasalnya, suplai kopi dari Indonesia terbatas akibat tidak adanya kepastian musim sehingga curah hujan tidak dapat diprediksi. Hal ini tidak hanya berdampak pada saat tanam kopi saja, tetapi juga berpengaruh pada pengeringan kopi yang dilakukan secara manual dengan matahari. Ekspor kopi dari Lampung pada bulan Juni 2010 lalu juga tidak sesuai harapan eksportir. Kinerja ekspor pada periode itu anjlok jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Untuk catatan, ekspor Kopi Sumatera pada bulan Juni 2010 sebesar 24.983.240 kg; separo dari ekspor Juni 2009 yang mampu menembus 57.281.851 kg. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), melaporkan, harga Kopi Robusta internasional naik sejak sepekan lalu. Harga naik dari US$ 1,4 per kilogram menjadi US$ 1,6 per kilogram. Sementara harga Kopi Arabika mencapai dua kali lipat dari harga Kopi Robusta yaitu US$ 3,2 per kilogram.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ketidakpastian Cuaca dan Permintaan Ciutkan Harga Kopi
JAKARTA. Harga kopi terasa lebih pahit di ICE Futures. Lihat saja, harga kopi mengalami penurunan sebesar 3,21% atau berada pada level US$ 158,550 per lb. Penurunan ini, seperti dikutip dari situs Bappebti, dipicu oleh melemahnya yang permintaan dengan diiringi ketidakpastian cuaca global. Namun, penurunan ini diperkirakan hanya sementara saja; dan berpotensi untuk meningkat kembali. Toh, pasar domestik ikut menyurung peningkatan harga kopi di pasar internasional. Pasalnya, suplai kopi dari Indonesia terbatas akibat tidak adanya kepastian musim sehingga curah hujan tidak dapat diprediksi. Hal ini tidak hanya berdampak pada saat tanam kopi saja, tetapi juga berpengaruh pada pengeringan kopi yang dilakukan secara manual dengan matahari. Ekspor kopi dari Lampung pada bulan Juni 2010 lalu juga tidak sesuai harapan eksportir. Kinerja ekspor pada periode itu anjlok jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Untuk catatan, ekspor Kopi Sumatera pada bulan Juni 2010 sebesar 24.983.240 kg; separo dari ekspor Juni 2009 yang mampu menembus 57.281.851 kg. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), melaporkan, harga Kopi Robusta internasional naik sejak sepekan lalu. Harga naik dari US$ 1,4 per kilogram menjadi US$ 1,6 per kilogram. Sementara harga Kopi Arabika mencapai dua kali lipat dari harga Kopi Robusta yaitu US$ 3,2 per kilogram.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News