Ketidakpastian global hingga perkembangan teknologi, menjadi sorotan OJK ke depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan hingga saat ini stabilitas sektor jasa keuangan masih terjaga dengan baik.

Meski begitu, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam pidato upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 masih ada beberapa tantangan yang masih membayangi sektor jasa keuangan.

Pertama, perlambatan ekonomi akibat ketidakpastian perekonomian global yang diperkirakan masih berlanjut. Kedua, perkembangan teknologi finansial (tekfin) yang telah merubah landscape sektor jasa keuangan.


Selain itu, tuntutan masyarakat untuk menjaga stabilitas sistem keuangan sekaligus mendorong jasa keuangan saat ini menjadi semakin tinggi.

Baca Juga: OJK: Perbankan bakal diizinkan memiliki lebih dari satu bank tanpa merger

"Tentunya OJK perlu mengambil sikap yang tidak hanya responsif namun juga antisipatif atas potensi tantangan ke depan. Kita juga tidak bisa hanya fokus pada stabilitas semata. Peran industri jasa keuangan sangat dibutuhkan untuk menggerakkan roda perekonomian kita," ujarnya, Sabtu (17/8).

Wimboh menegaskan, pihaknya perlu memberikan solusi atas berbagai tantangan ekonomi nasional. Terutama lewat peningkatan ekspor dan subtitusi impor, membuka lapangan kerja dan mewujudkan pembangunan ramah lingkungan.

Ia juga menambahkan, perang sumber daya manusia (SDM) OJK yang unggul menjadi sebuah keharusan. Dalam membangun SDM, pihaknya akan menyempurnakan sistem pengelolaan SDM secara internal.

Baca Juga: Ekonomi dinilai membaik, bank ancang-ancang perkuat modal

Antara lain, dengan mengembangkan pola rekrutmen pegawai, memberikan ruang maju untuk SDM yang berkualitas melalui talent pool, menyediakan anggaran lebih dan membangun kerjasama dengan berbagai pihak termasuk lembaga internasional untuk peningkatan kompetensi SDM OJK.

"Membangun SDM yang unggul menjadi sangat relevan bagi OJK dimana kita saat ini dihadapkan pada keterbatasan jumlah SDM. Untuk itu, business process re-engineering yang diikuti dengan re-organisasi dan re-alokasi SDM serta peningkatan kapasitas SDM akan terus kami lakukan," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .