KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang global atau global bond berpeluang ramai di tengah gencarnya penurunan suku bunga acuan oleh bank-bank sentral dunia. Meski begitu, tantangan penerbitan instrumen tersebut tetap ada. Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga menyampaikan, sentimen negatif dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih ada. Perang dagang bahkan dapat memicu potensi datangnya resesi ekonomi global di masa mendatang. Ketidakpastian global tersebut membuat para investor khawatir dan bersikap lebih hati-hati. Alhasil, ada kecenderungan sebagian investor global untuk menghindari aset-aset dari negara berkembang dan memilih memburu instrumen yang lebih aman, seperti US Treasury atau mata uang yen.
Ketidakpastian global masih ada, daya serap penerbitan global bond bisa terhambat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang global atau global bond berpeluang ramai di tengah gencarnya penurunan suku bunga acuan oleh bank-bank sentral dunia. Meski begitu, tantangan penerbitan instrumen tersebut tetap ada. Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga menyampaikan, sentimen negatif dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih ada. Perang dagang bahkan dapat memicu potensi datangnya resesi ekonomi global di masa mendatang. Ketidakpastian global tersebut membuat para investor khawatir dan bersikap lebih hati-hati. Alhasil, ada kecenderungan sebagian investor global untuk menghindari aset-aset dari negara berkembang dan memilih memburu instrumen yang lebih aman, seperti US Treasury atau mata uang yen.