Ketidakpastian Global Masih Tinggi, Ini Pesan Gubernur BI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tensi konflik geopolitik di dunia makin memanas. Ini menyebabkan harga energi dan pangan tetap tinggi, dan membuat inflasi global tetap tinggi. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, inflasi yang tinggi akan membawa suku bunga kebijakan moneter di negara maju tetap ketat. 

"Termasuk suku bunga Amerika Serikat (AS), diperkirakan tetap bertahan tinggi dalam jangka waktu yang lama," tutur Perry dalam konferensi pers, Kamis (19/10) di Jakarta. 


Baca Juga: Bank Indonesia Menaikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6%

Kenaikan suku bunga global diperkirakan akan diikuti dengan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah negara-negara maju, khususnya surat utang AS. 

Berbagai perkembangan tersebut mendorong pembalikan arus modal dari negara berkembang ke negara maju maupun ke aset yang lebih likuid. 

"Ini mengapa muncul istilah, cash is the king. Dolar AS menguat tajam, terhadap mata uang dunia," tambah Perry. 

Dengan ketidakpastian tersebut, Perry memandang perlunya respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif rambatan global tersebut. 

Baca Juga: BI Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun Ini Menjadi 2,9%

Tak hanya bagi negara-negara berkembang, tetapi juga untuk Indonesia sendiri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli