Ketidakpastian Global Masih Tinggi, Kecil Kemungkinan BI Rate Turun Tahun Ini



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ruang penurunan suku bunga avuan Bank Indonesia (BI) alias BI rate pada tahun ini cenderung cukup terbatas.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan, BI kecil kemungkinan bisa menurunkan BI rate tahun ini lantaran ketidakpastian arah suku bunga global masih tinggi, yang berpotensi mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.

“Sekalipun data inflasi cenderung menurun, cadangan devisa meningkat, namun perkembangan dinamika di pasar keuangan global masih didominasi ketidakpastian yang cukup tinggi yang pada akhirnya berpengaruh pada pergerakan rupiah,” tutur Josua kepada Kontan, Minggu (9/6).


Ketidakpastian global tersebut, lanjutnya, tercermin dari pergerakan dollar AS yang kembali menguat dan imbal hasil US Treasury yang meningkat pasca rilis data tenaga kerja terutama di AS atau Non-Farm Payroll (NFP) yang kembali tercatat di atas perkiraan sekalipun data pengangguran AS cenderung meningkat.

Baca Juga: Penurunan CDS 5 Tahun Indonesia Tak Terhalang Aliran Keluar Dana Asing

Josua menyebut, pasca data NFP AS tersebut keluar, ekspektasi pasar terhadap suku bunga AS diperkirakan hanya dipangkas sebesar 25 basis poin (bps) pada November 2024 mendatang. Sebelumnya ekspektasi dari pasar memperkirakan terdapat potensi penurunan suku bunga The Fed sebesar 50 bps.

“Jadi mempertimbangkan ketidakpastian arah suku bunga yang masih tinggi yang berpotensi mempengaruhi pergerakan rupiah, maka ruang penurunan suku bunga BI pada tahun ini cenderung cukup terbatas,” kata Josua.

Ia memprediksi, tahun depan, ruang penurunan suku bunga BI cukup terbuka, namun juga bergantung dengan momentum yang tepat. Menurutnya, penurunan suku bunga BI akan dipengaruhi momentum penurunan suku bunga The Fed.

“Ini karena cenderung kecil kemungkinan penurunan suku bunga BI mendahului penurunan suku bunga Fed,” tambahnya.

Hitungan Josua, secara keseluruhan di 2025, terdapat ruang penurunan suku bunga BI sebesar 100 - 125 bps hingga akhir tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat