KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Harga emas menguat untuk hari kelima berturut-turut pada hari Senin (10/1). Harga emas ini mencapai rekor tertinggi karena ketidakpastian seputar pemilihan umum presiden di Amerika Serikat (AS), serta ketegangan Timur Tengah tidak kunjung reda. Selain itu ekspektasi pemotongan suku bunga bank sentral AS juga menguat. Sementara harga perak turut mencapai puncaknya dalam hampir 12 tahun terakhir.
Baca Juga: Harga Emas Rekor, Tapi Warren Buffett Tetap Bilang Jangan Investasi di Emas Harga emas spot naik 0,6% menjadi US$ 2.735,38 per ounce (oz), pada pukul 11.12 GMT, setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 2.736,86 pada awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka di AS naik 0,7% menjadi $ 2.750,00.
"Ketidakpastian hasil pemilihan presiden AS merupakan salah satu faktor yang mendukung permintaan lindung nilai untuk emas, faktor lainnya mungkin adalah ketegangan geopolitik di Timur Tengah," kata analis UBS Giovanni Staunovo. Perebutan kursi kepresidenan antara mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris berlangsung ketat di tujuh negara bagian, yang menjadi medan tempur yang akan menentukan hasil pemilihan pada tanggal 5 November 2024.
Tonton: Cek Untung atau Rugi, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (21 Okt 2024) Di tempat lain, di Timur Tengah, ratusan penduduk Beirut, Lebanon terpaksa meninggalkan rumah mereka saat Israel bersiap menyerang lokasi kediaman mereka yang dituduh terkait dengan operasi kelompok Hizbullah. Harga emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian politik dan geopolitik, telah naik 32% sepanjang tahun ini. "Menurut saya, permintaan yang terus berlanjut dari bank sentral juga mendukung emas. Kami memperkirakan emas akan mencapai US$ 2.900/oz selama 12 bulan ke depan, didukung oleh pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Fed," kata Staunovo.
Baca Juga: Harga Emas Rekor Lagi, Saham Emiten Emas Kian Mengilap Para trader di pasar berjangka memperkirakan peluang 90% bahwa Federal Reserve AS akan menurunkan suku bunga pada bulan November, menurut alat CME FedWatch. Emas cenderung tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah. Sumber-sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Bank Sentral Eropa kemungkinan akan memangkas lagi pada bulan Desember, sementara inflasi Inggris melambat tajam bulan lalu, memperkuat taruhan pemangkasan suku bunga Bank of England bulan depan. Dibantu oleh reli emas batangan, harga perak di pasar spot naik 1,1% menjadi US$ 34,02 per ons, tertinggi sejak akhir 2012.
Tonton: Masih Menggiurkan, Cuan Ivestasi Emas Setahun Tembus 24.36% Tidak banyak yang dapat menghentikan kenaikan perak jika emas terus mencapai titik tertinggi baru, tetapi penurunan apa pun dapat mengubah resistensi US$ 32,55 menjadi level support baru, kata Kinesis Money dalam sebuah catatan. Platinum naik 0,3% menjadi US$ 1.016,45 per ons, tertinggi sejak pertengahan Juli. Paladium turun 0,9% menjadi US$ 1.070,25. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Syamsul Azhar