Ketidakpastian global mereda, saham JII punya prospek baik hingga tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jakarta Islamic Index (JII) dalam sepekan terakhir mencatat kenaikan 3,01%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 1,98%.

Head of LOTS Service Lotus Andalan Sekuritas Krishna Dwi Setiawan mengatakan, sumber penguatan indeks JII ditopang pergerakan beberapa membernya yang memiliki kapitalisasi besar. Seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

"Dibandingkan tiga saham tersebut, anggota JII lainnya cenderung naik tipis atau stagnan. Hanya satu dua saja yang turun," kata Krishna kepada Kontan.co,id, Selasa (23/10).


Sementara itu, untuk member baru JII seperti PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Indoraya Tambang Megah Tbk (ITMG) dinilai tidak memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap pergerakan indeks.

"Sampai akhir tahun, indeks JII diperkirakan agak bullish dan cenderung stagnan. Namun untuk tahun depan saya optimistis, harusnya sudah bisa bullish lagi," jelasnya.

Proyeksi tersebut didukung dengan bakal meredanya tekanan dari kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (The Fed), karena mulai memasuki siklus puncak. Selain itu, sentimen perang dagang seharusnya juga sudah mulai berkurang, nilai tukar rupiah mulai stabil, ketidakpastian politik domestik juga sudah hilang dengan adanya presiden yang terpilih di 2019.

Sehingga dengan prospek tersebut, Krishna merekomendasikan investor untuk melakukan aksi beli pada beberapa saham anggota JII. Sebab prospek saham-saham tersebut masih menarik dilirik hingga 2019.

Beberapa saham tersebut yakni, PGAS dengan target harga 2019 Rp 3.000, ADRO Rp 2.300, BSDE Rp 1.500, PTBA Rp 4.900, TLKM Rp 4.400, WIKA Rp 1.700 dan WSKT Rp 2.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi