Ketidakpastian IHSG masih tinggi



JAKARTA. Ketidakpastian global yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi tak stabil tampaknya masih akan lama dirasakan. Hal inilah yang kemungkinan besar membuat IHSG dalam beberapa hari ini naik turun, bahkan anjlok di posisi 4% pada level 5231 pada penutupan 11 November yang lalu.

"Ketidakpastiannya masih cukup tinggi, ketidakpastian ini berasal dari rasa takut. Saya rasa hal ini masih akan berlanjut karena Trump baru akan diangkat tanggal 20 Januari, dan kenaikan suku bunga baru akan terjadi di pertengahan Desember," kata satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia kepada KONTAN, Minggu (13/11)

Satrio bilang, fenomena koreksi ini sebenarnya tidak hanya dirasakan oleh Indonesia saja. Berbagai saham turun di berbagai negara seperti Brazil dan India. Ia memprediksi bahwa tekanan akan berlanjut dan masih akan panjang.


Tekanan tersebut memang sudah dirasakan sejak awal November yang lalu. Saat ini, menurutnya, tekanan jual masih ada melihat kemungkinan indeks akan bergerak dengan support resistance di angka 5.305 dan support di level 5.130-5.180. Ia mengatakan, jika IHSG menembus di bawah angka support, maka potensi penurunan masih akan ada.

Oleh karena itu, IHSG di akhir tahun memang agak sulit untuk diprediksi. "Kisaran masih lebar, kemungkinan terburuk IHSG bisa mencetak titik terendah di level 4.800-4.850." kata Satrio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie