KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peminat lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara meningkat pada Selasa (21/3). Meningkatnya kondisi ketidakpastian di pasar global telah mendorong investor masuk ke instrumen investasi yang aman. Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, investor membutuhkan wadah yang aman untuk menempatkan dananya dikala ketidakpastian meningkat. Investor saat ini masih menerka langkah lebih lanjut regulator AS untuk meredam dampak sistemik kejatuhan Silicon Valley Bank (SVB) dan keputusan suku bunga The Fed pada 22 Maret 2023. Dari dalam negeri, likuiditas tanah air memang masih menjadi faktor menarik bagi investor yang didukung kuatnya data-data ekonomi. Karena itu, minat pada lelang sukuk negara masih terpantau ramai.
Baca Juga: Lelang Sukuk Negara: Penawaran Capai Rp 23,51 Triliun, Pemerintah Sedot Rp 11 Triliun Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, total penawaran yang masuk pada lelang kali ini sebesar Rp 23,51 triliun. Dari total penawaran masuk, pemerintah memenangkan sesuai target indikatif yakni Rp 11 triliun. Total penawaran masuk pada lelang sukuk negara pekan ini lebih tinggi dibandingkan angka penawaran pada lelang dua pekan lalu yang sebesar Rp 19,96 triliun. Sementara, nominal yang dimenangkan tidak berubah yakni senilai Rp 11 triliun. Ramdhan mencermati, investor tengah melirik instrumen investasi jangka pendek dan menengah guna mengantisipasi ketidakpastian di pasar global. Hal itu tercermin pada jumlah penawaran masuk pada lelang SBSN yang paling banyak mengincar seri PBS036 dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Agustus 2025.