Ketika Apple menyasar India, analis pesimistis



SAN FRANCISCO. Penjualan iPhone, Apple, di India tumbuh lebih dari 50% pada tahun fiskal ini. Hal itu diungkapkan oleh Chief Executive Officer Tim Cook pada Selasa (25/10) lalu.

Apple memang tengah mencari market baru dengan potensi pertumbuhan yang besar. Salah satunya, China. Namun, pendapatan dari negara dengan perekonomian kedua terbesar dunia itu melorot 30% (secara year on year) pada kuartal empat tahun fiskal ini.

Kendati demikian, Cook masih optimistis dengan China. Sayangnya, ketatnya persaingan dari pemain lokal seperti Huawei, ditambah dengan ketatnya regulasi pemerintah China, membuat pasar Apple sulit berkembang di Negeri Panda itu.


Alhasil, Cook mengalihkan sasarannya ke India. Pertimbangannya, separuh dari total populasi India berusia di bawah 25 tahun. Bahkan diramal, jumlah populasi India akan terus melonjak.

"Penjualan iPhone kami di India sudah melonjak 50% di tahun fiskal 2016 jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kami percaya, ini baru permulaan dari kesempatan market yang lebih luas dan besar," papar Cook.

Cook juga menjelaskan, ada beberapa fakta yang menyebabkan Apple membidik negara ini. Paling utama adalah India memiliki populasi yang besar, dan mayoritas di antaranya masuk ke dalam kelompok middle class yang pasti sangat membutuhkan ponsel pintar.

"Saya rasa kami bisa bersaing. Mengingat kinerja positif kami di awal, saya yakin peluangnya masih sangat besar sehingga kami bekerja keras untuk mendapatkan kesempatan itu," paparnya.

Untuk permulaan, Cook menceritakan kerjasama Apple dengan perusahaan jaringan internet India Reliance Jio, yakni meningkatkan coverage infrastruktur internet layanan 4G ke 18.000 kota dan 200.000 desa di India. Mereka menawarkan satu tahun layanan internet gratis untuk setiap pembelian iPhone baru.

Potensi terbatas

Namun, sejumlah analis menilai, akan sangat sulit bagi Apple untuk menaklukkan India. Meski di sepanjang tahun ini terdapat 125 juta unit ponsel yang terjual di India, namun Apple masih termasuk pemain kecil.

Apple hanya mengirimkan sekitar 2,5 juta unit antara Oktober 2015 hingga September 2016 ke India. Dengan demikian, pangsa pasar Apple di Negeri Taj Mahal itu hanya 2,2%. Meski demikian, angka tersebut naik dari tahun lalu yang hanya sebesar 1,6%.

Analis menilai, Apple harus berupaya keras untuk masuk ke sebuah negara yang terbiasa membeli perangkat ponsel yang murah dan terjangkau.

"Kami rasa, tingkat kemampuan membeli yang rendah akan membatasi potensi perkembangan pasar Apple di negara ini," jelas Mizuho dalam risetnya.

Mizuho juga bilang, dalam beberapa tahun ke depan, India sepertinya tidak akan memberikan kontribusi lebih dari dua hingga tiga persen dari total penjualan.

Masalahnya adalah, model iPhone terbaru dan termurah Apple di India adalah SE, yang dibanderol mulai dari US$ 600. Menurut Neil Shah, research director of devices and ecosystems Counterpoint Research, harga tersebut hanya menyumbang sekitar tiga hingga empat persen dari total pasar smartphone.

"Kesempatan untuk market ini terbatas," kata Shah.

Saat ini, Samsung mendominasi pasar India. Baru kemudian diikuti oleh pemain lokal Micromax dan Lenovo (China). Kesemuanya memiliki smartphone dengan harga yang terjangkau sehingga lebih menarik di mata warga India.

"Bagi Apple, total pasar yang mampu dijangkau mungkin hanya sekitar 8-10 juta unit per tahun. Apple harus menyesuaikan portofolionya dulu, mungkin dengan meluncurkan iPhone untuk kelas menengah. Jika mereka dapat meluncurkan produk mulai US$ 399 di India, itu akan lebih masuk akal," papar Shah.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie