KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkena serangan penyakit merupakan sebuah beban yang amat berat. Apalagi bagi anak-anak yang berstatus Anak dengan HIV/AIDS (ADHA). Status bertambah berat ketika stigma terus mendera mereka. Tak cuma itu, masalah finansial akan menjadi beban keluarga ADHA. Persoalan inilah yang coba disorot dan diangkat dalam liputan KONTAN bersama KOMPAS, KOMPAS.com dan KOMPAS TV, sebagai salah satu upaya menyuarakan mereka yang suaranya tidak terdengar (Voice for Voiceless) dan bagian dari peringatan Hari Anak Nasional 2019. Betul, pemberian obat dan penanganan khusus HIV/AIDS menjadi tanggungjawab pemerintah. Sementara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberi perlindungan terhadap masyarakat yang terserang penyakit bawaan dari HIV/AIDS. "Pasien HIV/AIDS sering dijumpai mengalami diare hebat akibat infeksi kuman patogen. Ketika dirawat di rumah sakit dia bisa mendapat jaminan," kata M Iqbal Anas Ma’ruf, Kepala Humas BPJS Kesehatan kepada KONTAN, pekan lalu. Sudah menjadi rahasia umum, fasilitas BPJS Kesehatan ini banjir peminat. Seorang pasien harus menunggu waktu lama untuk mendapat penanganan medis. Sementara jika tak menggunakan BPJS Kesehatan, biayanya selangit. Perencana Keuangan Zelts Consulting Ahmad Gozali mengatakan, secara perhitungan psikologis maupun ketenangan batin, setiap orang punya potensi terkena penyakit kritis yang barasal dari kalangan keluarga, teman hingga tetangga. "Jenis penyakit ini paling membebani secara finansial demi membayar kebutuhan pengobatan, biaya keluarga sampai ke pemeriksanaan," terang dia.
Ketika beban berat itu terasa menjadi ringan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkena serangan penyakit merupakan sebuah beban yang amat berat. Apalagi bagi anak-anak yang berstatus Anak dengan HIV/AIDS (ADHA). Status bertambah berat ketika stigma terus mendera mereka. Tak cuma itu, masalah finansial akan menjadi beban keluarga ADHA. Persoalan inilah yang coba disorot dan diangkat dalam liputan KONTAN bersama KOMPAS, KOMPAS.com dan KOMPAS TV, sebagai salah satu upaya menyuarakan mereka yang suaranya tidak terdengar (Voice for Voiceless) dan bagian dari peringatan Hari Anak Nasional 2019. Betul, pemberian obat dan penanganan khusus HIV/AIDS menjadi tanggungjawab pemerintah. Sementara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberi perlindungan terhadap masyarakat yang terserang penyakit bawaan dari HIV/AIDS. "Pasien HIV/AIDS sering dijumpai mengalami diare hebat akibat infeksi kuman patogen. Ketika dirawat di rumah sakit dia bisa mendapat jaminan," kata M Iqbal Anas Ma’ruf, Kepala Humas BPJS Kesehatan kepada KONTAN, pekan lalu. Sudah menjadi rahasia umum, fasilitas BPJS Kesehatan ini banjir peminat. Seorang pasien harus menunggu waktu lama untuk mendapat penanganan medis. Sementara jika tak menggunakan BPJS Kesehatan, biayanya selangit. Perencana Keuangan Zelts Consulting Ahmad Gozali mengatakan, secara perhitungan psikologis maupun ketenangan batin, setiap orang punya potensi terkena penyakit kritis yang barasal dari kalangan keluarga, teman hingga tetangga. "Jenis penyakit ini paling membebani secara finansial demi membayar kebutuhan pengobatan, biaya keluarga sampai ke pemeriksanaan," terang dia.