Ketika KAEF melirik obligasi berkelanjutan



JAKARTA. PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) berencana mencari sumber pendanaan eksternal. Salah satu opsi yang dilirik adalah, penerbitan surat utang.

"Obligasi juga menurut kami menarik," kata Suharta Wijaya, Direktur Keuangan KAEF, Kamis (20/4). Bentuknya nanti kemungkinan Penerbitan Umum Berkelanjutan (PUB).

Nilai emisinya nanti menyesuaikan kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) KAEF. KAEF punya anggaran capex multiyears (2016-2018) senilai Rp 3,03 triliun.


Dari anggaran sebesar itu, sebesar 35% sudah dipenuhi dari kas internal. Sisa sebesar 65% atau setara Rp 2,2 triliun akan ditentukan sumber pendanaannya, salah satunya dari opsi obligasi.

"Kalau PUB, nanti bisa langsung fulfill sisa Rp 2,2 triliun itu," kata Suharta.

Rencana pencarian dana melalui instrumen pinjaman ini sudah hampir pasti. Sebab, KAEF juga sudah lebih dulu meminta persetujuan pemegang saham untuk menjaminkan asetnya yang nilainya melebihi 50% dari kekayaan perseroan.

Hal itu dilakukan dalam rangka rencana KAEF untuk memperoleh pendanaan maksimal Rp 3,5 triliun. Para pemegang saham telah menyetujui rencana itu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) KAEF yang digelar kemarin.

Namun, lanjutnya, finalisasi aksi korporasi apa yang dipilih masih dikaji lebih lanjut. Pasalnya, KAEF juga masih memiliki opsi penerbitan medium term notes (MTN) atau justru pinjaman perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie