JAKARTA. PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) memperkirakan, penjualan tahun ini tak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 617,04 miliar. Manajemen TIRT menjelaskan, pertumbuhan tak banyak tahun ini karena kesulitan mendapatkan pasokan kayu akibat anomali cuaca. Hujan yang terus terjadi mengakibatkan proses penebangan dan pengangkutan kayu terhambat. “Ada pasokan, tapi jumlahnya di bawah ekspektasi kita,” kata Firman G. Munthe, Senior Manager Finance & Accounting Division TIRT, Kamis (23/6). Akibat kekurangan pasokan tersebut, produksi tahun ini diperkirakan sama seperti tahun, sebelumnya sekitar 100.000 meter kubik (m3). Sebanyak 90% berupa kayu lapis atau plywood, sedang sisanya lantai kayu.
Ketika permintaan naik, produksi TIRT malah tertahan
JAKARTA. PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) memperkirakan, penjualan tahun ini tak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 617,04 miliar. Manajemen TIRT menjelaskan, pertumbuhan tak banyak tahun ini karena kesulitan mendapatkan pasokan kayu akibat anomali cuaca. Hujan yang terus terjadi mengakibatkan proses penebangan dan pengangkutan kayu terhambat. “Ada pasokan, tapi jumlahnya di bawah ekspektasi kita,” kata Firman G. Munthe, Senior Manager Finance & Accounting Division TIRT, Kamis (23/6). Akibat kekurangan pasokan tersebut, produksi tahun ini diperkirakan sama seperti tahun, sebelumnya sekitar 100.000 meter kubik (m3). Sebanyak 90% berupa kayu lapis atau plywood, sedang sisanya lantai kayu.