Ketika Prabowo Yakin Rasio Pajak Bisa Dikatrol Hingga Menjadi 16%



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menaikkan rasio pajak menjadi salah satu program calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang sekarang unggul dalam perhitungan suara real count KPU. Prabowo sendiri yakin pada Oktober mendatang dirinya bakal dilantik menjadi presiden.

Sektor perpajakan akan menjadi salah satu fokusnya dalam bidang ekonomi.

Prabowo optimistis rasio pajak (tax ratio) Indonesia akan lebih baik. Ia tak menampik bahwa saat ini masih banyak pemborosan hingga ketidakefisienan.


Di bawah kepemimpinanya kelak, kata Prabowo, perekonomian akan lebih efisien.

“Insya Allah saya akan dilantik 20 Oktober, dan saya kira transisi akan sangat lancar,” ujarnya dalam Mandiri Investmen Forum (MIF) 2024, di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (5/3).

Baca Juga: Prabowo: InsyaAllah 20 Oktober Saya Dilantik dan Transisinya Akan Lancar

Prabowo mengungkapkan, pihaknya memiliki tim yang kuat dan telah menyiapkan banyak program dan kekuatan fundamental. Atas dasar ini, dirinya meyakini rasio pajak akan jauh lebih baik.

“Rasio pajak bisa jauh lebih baik, sekarang (tax ratio Indonesia) sekitar 10%, dan tetangga kita Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja sekitar 16% - 18%, masih ada ruang untuk perbaikan,” ungkapnya.

Prabowo meyakini, bila negara tetangga bisa mencapai rasio pajak 16% tentunya Indonesia juga bisa. Meski demikian, kata dia, bukan berarti harus menaikkan pajak tetapi harus memperluas wajib pajak.

“Saya rasa itu bisa dilakukan dari 10% kita bisa naikkan menjadi 16% seperti Thailand,” terangnya.

Lebih lanjut, Prabowo menambahkan, untuk mengentaskan rasio pajak ini dirinya bahkan meminta beberapa pelaku ekonomi untuk mencarikan nama yang akan menjadi Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak).

“Pak Erick, Pak Darmawan, Pak Kartiko, Pak Chatib, tolong beri saya rekomendasi siapa yang akan menjadi Dirjen Pajak,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat