KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto ingin membentuk satuan tugas (Satgas) pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini merespon potensi terjadinya PHK imbas penerapan kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS). Pengamat ketenagakerjaan Timboel Siregar menilai, adanya keinginan pemerintah membuat satgas PHK bisa untuk mencari solusi yang bersifat preventif atau menghindari terjadinya PHK. Namun dengan kondisi saat ini, wibawa dan prestasi kerja pemerintah dinilai sedang tidak baik. "Saya meragukan kehadiran Satgas PHK. Dari faktor-faktor yang menyebabkan PHK terjadi, sebenarnya bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri tanpa kehadiran Satgas PHK," ujar Timboel kepada Kontan, Rabu (9/4).
Ketimbang Satgas PHK, Pemerintah Diminta Fokus Peningkatan Daya Saing Produk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto ingin membentuk satuan tugas (Satgas) pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini merespon potensi terjadinya PHK imbas penerapan kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS). Pengamat ketenagakerjaan Timboel Siregar menilai, adanya keinginan pemerintah membuat satgas PHK bisa untuk mencari solusi yang bersifat preventif atau menghindari terjadinya PHK. Namun dengan kondisi saat ini, wibawa dan prestasi kerja pemerintah dinilai sedang tidak baik. "Saya meragukan kehadiran Satgas PHK. Dari faktor-faktor yang menyebabkan PHK terjadi, sebenarnya bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri tanpa kehadiran Satgas PHK," ujar Timboel kepada Kontan, Rabu (9/4).