KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) rajin memangkas suku bunga acuan guna menggairahkan ekonomi yang tengah melambat terutama akibat pandemi Covid-19. Bunga acuan kembali dipangkas 25 basis poin (bps) ke level 3,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI November 2020. Sehingga sepanjang tahun, bank sentral ini sudah menurunkan BI rate 1,25%. Namun, penurunan bunga kredit di perbankan belum sekencang bunga acuan BI, termasuk pada Kredit Kepemilikan Rumah/Apartemen (KPR/KPA). Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), suku bunga rata-rata KPR bank umum per Agustus tercatat sebesar 8,54% atau hanya turun 0,14% dibanding Desember 2019. Sedangkan bunga KPA hanya turun 0,25% ke 8,42%. Gubernur BI Perry Warjiyo berharap penurunan bunga acuan diikuti oleh perbankan dengan segera menurunkan suku bunga kreditnya agar bisa mendorong pemulihan ekonomi. “Saatnya kita membangun optimisme, sudah saatnya kita meningkatkan kembali perekonomian. Pemerintah, BI, OJK sudah begitu banyak melakukan sinergi kebijakan,” katanya, Kamis (19/11).
Ketimbang turunkan suku bunga, bank pilih fokus lanjutkan program promo KPR
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) rajin memangkas suku bunga acuan guna menggairahkan ekonomi yang tengah melambat terutama akibat pandemi Covid-19. Bunga acuan kembali dipangkas 25 basis poin (bps) ke level 3,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI November 2020. Sehingga sepanjang tahun, bank sentral ini sudah menurunkan BI rate 1,25%. Namun, penurunan bunga kredit di perbankan belum sekencang bunga acuan BI, termasuk pada Kredit Kepemilikan Rumah/Apartemen (KPR/KPA). Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), suku bunga rata-rata KPR bank umum per Agustus tercatat sebesar 8,54% atau hanya turun 0,14% dibanding Desember 2019. Sedangkan bunga KPA hanya turun 0,25% ke 8,42%. Gubernur BI Perry Warjiyo berharap penurunan bunga acuan diikuti oleh perbankan dengan segera menurunkan suku bunga kreditnya agar bisa mendorong pemulihan ekonomi. “Saatnya kita membangun optimisme, sudah saatnya kita meningkatkan kembali perekonomian. Pemerintah, BI, OJK sudah begitu banyak melakukan sinergi kebijakan,” katanya, Kamis (19/11).