Jakarta. Ketimpangan ekonomi di Jakarta semakin meningkat. Pasalnya, pendapatan orang kaya melaju dengan cepat, kalangan menengah dan bawah malah cenderung melambat. Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung, angka ketimpangan pendapatan masyarakat Jakarta tahun 2015 mencapai 0,46%. Angka tersebut lebih besar dari ketimpangan ekonomi pada 2014, yang hanya 0,43%. Kepala BPS DKI Jakarta Syech Suhaimi mengatakan, jumlah orang kaya yang kekayaannya meningkat pesat hanya 20% dari jumlah keseluruhan penduduk Jakarta. "Pendapatan 20% penduduk ini naiknya terlalu cepat. Sementara itu, pendapatan masyarakat menengah dan bawah yang jumlahnya 80% melambat," ujar Suhaimi kepada Kompas.com saat melakukan sensus ekonomi di rumah dinas Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di Jalan Besakih, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/5/2016).
Ketimpangan ekonomi warga DKI semakin melebar
Jakarta. Ketimpangan ekonomi di Jakarta semakin meningkat. Pasalnya, pendapatan orang kaya melaju dengan cepat, kalangan menengah dan bawah malah cenderung melambat. Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung, angka ketimpangan pendapatan masyarakat Jakarta tahun 2015 mencapai 0,46%. Angka tersebut lebih besar dari ketimpangan ekonomi pada 2014, yang hanya 0,43%. Kepala BPS DKI Jakarta Syech Suhaimi mengatakan, jumlah orang kaya yang kekayaannya meningkat pesat hanya 20% dari jumlah keseluruhan penduduk Jakarta. "Pendapatan 20% penduduk ini naiknya terlalu cepat. Sementara itu, pendapatan masyarakat menengah dan bawah yang jumlahnya 80% melambat," ujar Suhaimi kepada Kompas.com saat melakukan sensus ekonomi di rumah dinas Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di Jalan Besakih, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/5/2016).