KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat ketimpangan ekonomi penduduk Indonesia yang diukur dari indeks gini atau gini rasio mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat gini ratio pada September 2017 sebesar 0,391, turun 0,002 poin dibanding Maret 2017. Sedang jika dibandingkan September 2016 turun sebesar 0,003 poin. Smeru Research Institute dalam risetnya mengatakan, ketimpangan ini telah menimbulkan keprihatinan di banyak belahan dunia, termasuk Indonesia. Ketimpangan sendiri, menurut Smeru, berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengangguran. “Namun, ukuran-ukuran ketimpangan yang berbeda berhubungan dengan setiap ukuran hasil (outcome) yang berbeda pula. Secara keseluruhan, temuan kami mengindikasikan bahwa ketimpangan konsumsi memengaruhi pertumbuhan,” tulis tim Smeru dalam kertas kerja berjudul Mengestimasi Dampak Ketimpangan terhadap Pertumbuhan dan Pengangguran di Indonesia yang dikutip Kontan.co.id, Senin (8/1).
Ketimpangan pengaruhi ekonomi dan pengangguran
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat ketimpangan ekonomi penduduk Indonesia yang diukur dari indeks gini atau gini rasio mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat gini ratio pada September 2017 sebesar 0,391, turun 0,002 poin dibanding Maret 2017. Sedang jika dibandingkan September 2016 turun sebesar 0,003 poin. Smeru Research Institute dalam risetnya mengatakan, ketimpangan ini telah menimbulkan keprihatinan di banyak belahan dunia, termasuk Indonesia. Ketimpangan sendiri, menurut Smeru, berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengangguran. “Namun, ukuran-ukuran ketimpangan yang berbeda berhubungan dengan setiap ukuran hasil (outcome) yang berbeda pula. Secara keseluruhan, temuan kami mengindikasikan bahwa ketimpangan konsumsi memengaruhi pertumbuhan,” tulis tim Smeru dalam kertas kerja berjudul Mengestimasi Dampak Ketimpangan terhadap Pertumbuhan dan Pengangguran di Indonesia yang dikutip Kontan.co.id, Senin (8/1).