KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyatakan, target penghapusan kemiskinan ekstrem pemerintah pada tahun 2024 dipastikan tidak akan tercapai. Hal itu karena batas kemiskinan ekstrem yang diukur melalui Purchasing Power Parity (PPP) naik. Seperti yang diketahui, Bank Dunia pada laporannya yang berjudul “ Indonesia Poverty Assessment ” yang dirilis 9 Mei 2023 rekomendasi pembaharuan PPP untuk negara berpendapatan menengah sebesar US$ 3,2 atau sekitar Rp 47.502 per orang per hari. Ukurannya naik dari saat ini US$ 1,9 atau sekitar Rp 28.969 per orang per hari. Dikatakannya kenaikan batas PPP akan membuat tingkat kemiskinan ekstrim melonjak di Indonesia. Dengan begitu target kemiskinan ekstrem 0% pada tahun 2024 dipastikan tidak akan tercapai.
Ketua Banggar Sebut Target Kemiskinan Ekstrem 0% di 2024 Tidak akan Tercapai
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyatakan, target penghapusan kemiskinan ekstrem pemerintah pada tahun 2024 dipastikan tidak akan tercapai. Hal itu karena batas kemiskinan ekstrem yang diukur melalui Purchasing Power Parity (PPP) naik. Seperti yang diketahui, Bank Dunia pada laporannya yang berjudul “ Indonesia Poverty Assessment ” yang dirilis 9 Mei 2023 rekomendasi pembaharuan PPP untuk negara berpendapatan menengah sebesar US$ 3,2 atau sekitar Rp 47.502 per orang per hari. Ukurannya naik dari saat ini US$ 1,9 atau sekitar Rp 28.969 per orang per hari. Dikatakannya kenaikan batas PPP akan membuat tingkat kemiskinan ekstrim melonjak di Indonesia. Dengan begitu target kemiskinan ekstrem 0% pada tahun 2024 dipastikan tidak akan tercapai.