Ketua DJSN Sebut Investasi DJS Kesehatan Sehat, Ini Alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) mencatat pengelolaan investasi Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan mengalami peningkatan hingga Agustus 2023. Selain itu, kinerja BPJS Kesehatan pun dinilai sehat.

Ketua DJSN, Agus Suprapto mengatakan dana investasi Surat Utang Negara (SUN) yang mencapai 30,4% dari total dana investasi DJS Kesehatan mampu meningkatkan yeild on investment (YoI) menjadi sebesar 3,97% pada 31 Agustus 2023.

“Sebagai pembanding pada tahun sebelumnya YoI sebesar 3,68% baru dapat dicapai pada Desember 2022 (dengan komposisi SUN sebesar 6,5%) sedikit mengalami peningkatan,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (26/9).


Agus mengungkapkan, total dana investasi DJS Kesehatan pada Agustus 2023 mencapai Rp 95,14 triliun, dengan rincian penempatan investasi pada deposito sebesar Rp 66,2 triliun dan SUN senilai Rp 28,9 triliun.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Kelola Dana Investasi Rp 95,14 Triliun hingga Agustus

Sementara itu, Agus menuturkan bahwa total aset bersih DJS Kesehatan pada tahun 2022 mencapai Rp 56,5 triliun dengan estimasi mampu mencukupi klaim hingga 5,98 bulan ke depan. Menurutnya, ini menunjukkan kondisi keuangan yang sehat.

“Per Agustus 2023 total aset bersih DJS Kesehatan mencukupi klaim hingga 5,41 bulan ke depan,” tutur dia.

Agus menerangkan, realisasi rasio likuiditas DJS Kesehatan tahun 2022 mencapai 233,73%, sementara hingga Agustus 2023 berada di level 277,92%.

“Total aset BPJS Kesehatan menunjukkan kinerja keuangan yang baik, namun per Desember 2022 rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) mencapai 104,80% melebihi nilai maksimal 95%,” terangnya.

Menanggapi nilai BOPO tersebut, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti dana operasional setiap tahunnya dipotong dan menunjukkan perusahaan dalam kondisi efisien.

“Dan ditetapkan dipotong terus, kalau tadi diomongin BOPO masih lebih 100%, saya jamin akan lebih dan tak akan pernah kurang dari 100%,” kata dia.

Baca Juga: Intip Arah Kebijakan Investasi BPJS Kesehatan

Ali menyebutkan, BPJS Kesehatan hanya memiliki karyawan tidak sampai 8.000 orang, jika melihat full time equivalent (FTE) saat ini berada di level 1,8%.

“Artinya satu orang (karyawan) BPJS itu kerjanya sama dengan hampir dua orang dengan segala macam konsekuensinya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi