JAKARTA. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Suryo Bambang Sulisto tidak mau ambil pusing mengenai adanya Kadin tandingan yang berkembang di luar. Menurut dia, seluruh anggota dan pengurus Kadin menganggap tidak pernah ada dualisme kepemimpinan di tubuh organisasi tersebut. "Kami anggap tidak ada dualisme. Kadin cuma satu dan itu dibentuk lewat Undang-Undang (UU). Jadi tak mungkin ada tandingan," kata Suryo, Senin (21/10). Suryo mengatakan, pihaknya tak perlu meminta pemerintah untuk mengakui dan mengesahkan Kadin yang ada saat ini. Pasalnya, ia mengklaim, Kadin yang dipimpinnya adalah yang legal. "Bukti kami legal adalah setiap acara kami pasti ada perwakilan pemerintah hadir. Ini karena pemerintah memang mitra kita selama ini," katanya. Ia pun mengaku tidak ada dampak yang ditimbulkan akibat adanya Kadin tandingan ini, pasalnya dukungan semua pihak pihak dan tokoh pengusaha semua ada di sini. Suryo berharap, agar pihak di luar Kadin jangan mempolitisasi Kadin untuk kepentingan partai politik tertentu. Dia bilang, Kadin adalah merah putih dan tidak ada perpaduan warna apa pun di belakangnya, sehingga Kadin murni untuk pengembangan ekonomi Indonesia. Suryo menyebut, dulu juga pernah ada konspirasi seperti ini, tapi gagal. Karena itu, kisruh yang berkembang saat ini tak akan ditanggapi serius oleh pengurus Kadin. Suryo juga mengaku sama sekali tak risau bahwa Kadin yang ada sekarang akan terpecah. Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, Sofjan Wanandi menyayangkan adanya Kadin tandingan ini. Menurutnya, bukan saatnya lagi pengusaha ini berkelahi satu sama lain. Menurutnya biarlah yang bertarung dan bersaing jelang Pemilu 2014 hanya politisi dan bukan pengusaha. "Kita harus bersatu karena tak ada lagi waktu untuk berkelahi antar kita dan saya tak paham kenapa ini terjadi," jelasnya. Sofjan mengatakan, fokus utama Kadin seharusnya adalah ikut mengawal, mengawasi, dan bahkan mengkritisi kebijakan pemerintah. Ia bilang menjelang Pemilu ini Kadin harus bisa memastikan bahwa seluruh tenaga dan energi pemerintah tidak terkuras untuk Pemilu. Seperti diketahui, Oesman Sapta Odang (OSO) menggagas Rapimnas Kadin di Bali beberapa waktu lalu. Pada Rapimnas tersebut menghasilkan keputusan Rizal Ramli sebagai ketua. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ketua Kadin: Kadin cuma satu dan dibentuk lewat UU
JAKARTA. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Suryo Bambang Sulisto tidak mau ambil pusing mengenai adanya Kadin tandingan yang berkembang di luar. Menurut dia, seluruh anggota dan pengurus Kadin menganggap tidak pernah ada dualisme kepemimpinan di tubuh organisasi tersebut. "Kami anggap tidak ada dualisme. Kadin cuma satu dan itu dibentuk lewat Undang-Undang (UU). Jadi tak mungkin ada tandingan," kata Suryo, Senin (21/10). Suryo mengatakan, pihaknya tak perlu meminta pemerintah untuk mengakui dan mengesahkan Kadin yang ada saat ini. Pasalnya, ia mengklaim, Kadin yang dipimpinnya adalah yang legal. "Bukti kami legal adalah setiap acara kami pasti ada perwakilan pemerintah hadir. Ini karena pemerintah memang mitra kita selama ini," katanya. Ia pun mengaku tidak ada dampak yang ditimbulkan akibat adanya Kadin tandingan ini, pasalnya dukungan semua pihak pihak dan tokoh pengusaha semua ada di sini. Suryo berharap, agar pihak di luar Kadin jangan mempolitisasi Kadin untuk kepentingan partai politik tertentu. Dia bilang, Kadin adalah merah putih dan tidak ada perpaduan warna apa pun di belakangnya, sehingga Kadin murni untuk pengembangan ekonomi Indonesia. Suryo menyebut, dulu juga pernah ada konspirasi seperti ini, tapi gagal. Karena itu, kisruh yang berkembang saat ini tak akan ditanggapi serius oleh pengurus Kadin. Suryo juga mengaku sama sekali tak risau bahwa Kadin yang ada sekarang akan terpecah. Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, Sofjan Wanandi menyayangkan adanya Kadin tandingan ini. Menurutnya, bukan saatnya lagi pengusaha ini berkelahi satu sama lain. Menurutnya biarlah yang bertarung dan bersaing jelang Pemilu 2014 hanya politisi dan bukan pengusaha. "Kita harus bersatu karena tak ada lagi waktu untuk berkelahi antar kita dan saya tak paham kenapa ini terjadi," jelasnya. Sofjan mengatakan, fokus utama Kadin seharusnya adalah ikut mengawal, mengawasi, dan bahkan mengkritisi kebijakan pemerintah. Ia bilang menjelang Pemilu ini Kadin harus bisa memastikan bahwa seluruh tenaga dan energi pemerintah tidak terkuras untuk Pemilu. Seperti diketahui, Oesman Sapta Odang (OSO) menggagas Rapimnas Kadin di Bali beberapa waktu lalu. Pada Rapimnas tersebut menghasilkan keputusan Rizal Ramli sebagai ketua. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News