Ketua Komisi III DPR: Indonesia darurat Lapas



JAKARTA. Ketua Komisi III DPR, I Gede Pasek Suardika menilai, kerusuhan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Labuhan Ruku, Sumatera Utara, bukan hal yang aneh lagi. Sebab, menurutnya, Indonesia kini dalam kondisi darurat Lapas. Saat dijumpai KONTAN di Gedung DPR, Senin (19/8), Pasek mengatakan sejak peristiwa kerusuhan di LP Tanjung Gusta, daruratnya kondisi Lapas sudah ia sampaikan pada pemerintah.

"Jadi mau tak mau memerlukan penanganan yang komprehensif untuk menangani akar persoalan ini," ujar Pasek. Secara umum, Politisi Demokrat tersebut mengatakan ada tiga persoalan mendasar yang menjadi penyebab buruknya pengelolaan Lapas di Tanah Air.

Pertama,over kapasitas. Kondisi jumlah tahanan dan luas ruang tahanan yang tak seimbang membuat banyak Lapas penuh sesak. "Ini jelas membuat kondisi tidak sehat," kata Pasek. Kedua, perlakuan remisi jadi objek suap. Kondisi ini menimbulkan perasaan ketidak adilan bagi sebagian napi. Disatu sisi ada pengetatan remisi, namun disisi lain ada praktik jual beli kewenangan pemberian remisi bagi napi berduit. "Kondisi ini membuat napi yang tak punya uang menjadi mudah marah," kata Pasek. Ketiga, kebutuhan hidup dalam Lapas menjadi kompleks. Akibat kondisi Lapas yang over capacity, kebutuhan dalam Lapas menjadi banyak dan bermacam-macam. "Termasuk napi Narkoba, butuh bantuan terapi. Ini tidak semua ternyata bisa didapat," kata Pasek. Sebagaimana diketahui, kerusuhan Lapas kembali terjadi di LP Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Minggu, (18/8).  Para narapidana merusak dan membakar Lapas. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan