Ketua KPK: Indeks persepsi korupsi Indonesia tumbuh paling tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyampaikan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di hadapan Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (4/12).

Agus melaporkan bahwa saat ini pertumbuhan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) merupakan yang tertinggi di dunia.

“Kita menyaksikan CPI (Corruption Perception Index) Indonesia mencapai pertumbuhan yang paling tinggi di dunia,” klaim Agus dalam sambutannya.


Data tersebut disebutkannya dalam pertumbuhan IPK Indonesia dari tahun 1998. Kala itu Indonesia menduduki posisi terendah di Asia dengan nilai 20.

“Jadi dari 1998 CPI Indonesia itu terendah di asia, jadi Malaysia, Vietnam, Singapura di atas kita. Pada waktu itu CPI kita 20, Philipina 33, Thailand 50, Malaysia 53,” jelas Agus.

Saat ini Indonesia memperoleh nilai 37, nilai yang sama dengan tahun lalu. Menurut Agus, jika dibandingkan dengan negara-negara yang jumlah penduduknya mirip, bila ditarik dari tahun 1998 Indonesia mengalami kenaikan 17 poin. Sementara itu negara lain, vietnam naik 10 poin, Argentina 9 poin, Nigeria 8, Thailand 7, China 6, Brazil -3, dan Malaysia -6.

“Indonesia 17, vietnam 0, argentina 9, china yang menerapkan hukuman mati pun 6,” kata Agus.

Indeks ini dipengaruhi oleh sembilan lembaga survei. Yang memberi nilai rendah antara lain dari World Justice Project dan PERC. World Justice Project hanya beri Indonesia 20 poin, lembaga ini mengukur ketaatan negara dalam menegakan hukum dan mengukur penyalah kewenangan publik. Sementara PERC memberikan 32 poin terkait persepsi korupsi sektor publik dan instansi tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi