JAKARTA. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas mendukung perbuatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang membuka paksa pintu tol Semanggi. Menurutnya, langkah Dahlan ini diperlukan untuk mendobrak birokrasi yang kaku.Kiemas menyarankan menteri lain melakukan dobrakan seperti yang dilakukan Dahlan. "Tapi dengan cara yang berbeda-beda. Sekali-sekali memang cara seperti ini diperlukan," katanya, Rabu (21/3).Menurutnya, pola kepemimpinan yang tegas memang diperlukan untuk membangun kinerja yang lebih baik. Sebab, Taufiq mengatakan, para jajaran di berbagai kementerian tentu akan takut jika sang menteri melakukan hal seperti Dahlan. "Siapa yang tidak akan takut kalau menterinya menunggu di pintu tol? Jasa marga saja ketakutan," imbuh Taufiq.Menurut Taufiq, cara Dahlan terbilang cukup efektif untuk membenahi kinerja birokrasi yang terkesan tidak ada langkah nyata dan hanya menghasilkan kebijakan saja. Meski begitu, Taufiq justru mengkhawatirkan kesehatan Dahlan Iskan atas aksi dobrakannya ini. "Saya khawatir mas Dahlan justru sakit. Harus sayang-sayang tenaga. Karena kita masih membutuhkan orang baik dan juga pintar untuk mengurus bangsa ini," tandasnya.Seperti diketahui, Dahlan ngamuk di pintu tol dalam kota kemarin. Hal itu lantaran antrean panjang kendaraan akibat hanya satu loket manual dan satu loket otomastis yang dibuka.Dahlan mengamuk di pintu tol dekat Semanggi menuju Slipi. Saat itu, Dahlan berangkat untuk rapat Selasa jam 07.00 WIB pagi di kantor Garuda. Karena saat akan memasuki tol, sudah terlihat antren panjang di pintu tol hingga 30 mobil lebih kendaraan. Ini bertentangan dengan instruksinya yang minta antrean paling panjang lima mobil.Dahlan pun langsung turun dari mobil di pintu tol. Dia memeriksa dua loket masih kosong, hanya satu loket manual dan satu otomatis yang buka. Dua loket lainnya tutup. Dahlan masuk loket itu dan membuang kursi yang ada di situ. Lalu masuk loket satunya lagi membuang kursinya juga. "Tidak ada gunanya kursi ini," katanya.Sesaat kemudian, Dahlan melihat antrean tambah panjang. Dahlan memutuskan membuka penghalang pintu dan minta agar mobil yang antre segera masuk lewat loket kosong itu secara gratis.Lebih dari 100 mobil lewat begitu saja tanpa membayar. Setelah pintu tol sepi, baru Dahlan meninggalkan lokasi pintu tol menuju kantor Garuda.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ketua MPR: Langkah Dahlan bisa ditiru menteri lain
JAKARTA. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas mendukung perbuatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang membuka paksa pintu tol Semanggi. Menurutnya, langkah Dahlan ini diperlukan untuk mendobrak birokrasi yang kaku.Kiemas menyarankan menteri lain melakukan dobrakan seperti yang dilakukan Dahlan. "Tapi dengan cara yang berbeda-beda. Sekali-sekali memang cara seperti ini diperlukan," katanya, Rabu (21/3).Menurutnya, pola kepemimpinan yang tegas memang diperlukan untuk membangun kinerja yang lebih baik. Sebab, Taufiq mengatakan, para jajaran di berbagai kementerian tentu akan takut jika sang menteri melakukan hal seperti Dahlan. "Siapa yang tidak akan takut kalau menterinya menunggu di pintu tol? Jasa marga saja ketakutan," imbuh Taufiq.Menurut Taufiq, cara Dahlan terbilang cukup efektif untuk membenahi kinerja birokrasi yang terkesan tidak ada langkah nyata dan hanya menghasilkan kebijakan saja. Meski begitu, Taufiq justru mengkhawatirkan kesehatan Dahlan Iskan atas aksi dobrakannya ini. "Saya khawatir mas Dahlan justru sakit. Harus sayang-sayang tenaga. Karena kita masih membutuhkan orang baik dan juga pintar untuk mengurus bangsa ini," tandasnya.Seperti diketahui, Dahlan ngamuk di pintu tol dalam kota kemarin. Hal itu lantaran antrean panjang kendaraan akibat hanya satu loket manual dan satu loket otomastis yang dibuka.Dahlan mengamuk di pintu tol dekat Semanggi menuju Slipi. Saat itu, Dahlan berangkat untuk rapat Selasa jam 07.00 WIB pagi di kantor Garuda. Karena saat akan memasuki tol, sudah terlihat antren panjang di pintu tol hingga 30 mobil lebih kendaraan. Ini bertentangan dengan instruksinya yang minta antrean paling panjang lima mobil.Dahlan pun langsung turun dari mobil di pintu tol. Dia memeriksa dua loket masih kosong, hanya satu loket manual dan satu otomatis yang buka. Dua loket lainnya tutup. Dahlan masuk loket itu dan membuang kursi yang ada di situ. Lalu masuk loket satunya lagi membuang kursinya juga. "Tidak ada gunanya kursi ini," katanya.Sesaat kemudian, Dahlan melihat antrean tambah panjang. Dahlan memutuskan membuka penghalang pintu dan minta agar mobil yang antre segera masuk lewat loket kosong itu secara gratis.Lebih dari 100 mobil lewat begitu saja tanpa membayar. Setelah pintu tol sepi, baru Dahlan meninggalkan lokasi pintu tol menuju kantor Garuda.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News