Ketua Satgas ingin pengendalian COVID-19 terintegrasi dari hulu sampai hilir



KONTAN.CO.ID - KLATEN. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito melakukan peninjauan tempat isolasi terpusat (isoter) GOR Gelarsena, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (28/7). Peninjauan tersebut sekaligus menjadi agenda terakhir dari rangkaian kunjungan kerja Ketua Satgas di Kabupaten Klaten dalam rangka penanganan COVID-19.

Pada kegiatan sebelumnya, Ketua Satgas telah melakukan kunjungan ke Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Klaten, untuk melihat bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi posko serta menyerahkan bantuan.

Adapun selain GOR Gelarsena dengan kapasitas 101 bilik kamar, pemerintah Kabupaten Klaten juga telah menyiapkan tempat isolasi terpusat lainnya meliputi; Hotel Edotel Klaten dengan kapasitas 24 tempat tidur, Panti Semedi dengan kapasitas 40 tempat tidur, Rumah Susun (Rusun) Sewa Universitas Gadjah Mada, Lapangan Geologi Bayat, Klaten dengan kapasitas 52 kamar dan Pusat Pendidikan Satuan Pengamanan Jogonalan dengan kapasitas sekitar 100 tempat tidur.


Melalui rangkaian kegiatan peninjauan Posko PPKM Mikro dan tempat isoter GOR Gelarsena, Ganip sekaligus ingin memastikan bahwa pengendalian COVID-19 di hulu dan di hilir dapat berjalan optimal dan kolaboratif. Dia juga berpesan agar penangan di dua sektor tersebut dapat terintegrasi dengan baik.

“Antara penanganan di hulu dan di hilir ini harus kolaboratif. Harus menjadi satu rangkaian penanganan COVID-19 yang terintegrasi dengan baik,” kata Ganip.

Adapun implementasinya, PPKM Mikro yang berada di sektor hulu harus menjadi ujung tombak dalam pengendalian COVID-19 dengan melakukan empat fungsi mulai dari pencegahan, pembinaan, pengamanan dan dukungan.

Baca Juga: Kemenkes: Pembayaran klaim pelayanan Covid-19 sudah mencapai Rp 22,88 triliun

"Hulu harus menjadi garda terdepan. Harus dilakukan oleh Posko PPKM Mikro di tingkat desa dan kelurahan, yang melaksanakan empat fungsi, yakni fungsi pencegahan, fungsi pembinaan, fungsi pengamanan dan fungsi dukungan,” jelas Ganip.

Dari hasil evaluasi pada kunjungan sebelumnya di Posko PPKM Mikro Desa Kemudo, Ganip menilai bahwa empat fungsi posko telah dilaksanakan secara optimal.

Menurut catatan yang diterima Ganip, wilayah desa tersebut sebelumnya memiliki angka kasus aktif COVID-19 hingga 200 orang. Namun saat ini sudah menurun menjadi 16 kasus saja. Ganip yakin bahwa hal itu juga menjadi indikator keberhasilan dari empat fungsi posko PPKM Mikro yang dijalankan dengan baik. "Saya tadi sudah melihat tadi empat fungsi ini sudah dilakukan dengan baik,” ungkap Ganip.

"Puncak tertinggi ketika itu 200 kasus, dan sudah dilakukan penanganan sehingga sampai dengan hari ini sudah menurun menjadi 16 kasus,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Ganip Warsito yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengingatkan tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Sebab, pembawa atau perantara virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 adalah manusia.

Ganip juga menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada manusia yang kebal terhadap COVID-19. “Virus itu yang membawa manusia,” jelas Ganip.

“Tidak ada seorangpun yang kebal terhadap COVID-19,” pungkasnya.

Selanjutnya: Satgas Covid-19 sebut kepatuhan prokes di Jawa-Bali paling tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .