Keuntungan industri China melesat 179% dalam dua bulan pertama tahun ini



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perusahaan industri China mencatatkan kenaikan keuntungan di dua bulan pertama tahun 2021. Hal ini menyoroti rebound di sektor manufaktur China dan kebangkitan luas dalam aktivitas ekonomi dari krisis virus corona (Covid-19) yang terjadi sejak awal tahun lalu.

Sabtu (27/3), Data Biro Statistik Nasional (NBS) menunjukkan, keuntungan yang didapat perusahaan China mencapai 1,114 triliun yuan setara US$ 170,31 miliar dalam dua bulan pertama 2021. Jumlah tersebut naik 179% dari periode yang sama tahun lalu ketika pandemi Covid-19 melumpuhkan aktivitas ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut.

Laba industri di Januari-Februari 2021 ini juga naik 72,1% dari periode yang sama tahun 2019 dan membawa pertumbuhan rata-rata dua tahun menjadi 31,2%, menurut NBS. Keuntungan industri juga telah meningkat 20,1% di bulan Desember.


Angka-angka tersebut menggabungkan data untuk Januari dan Februari dengan mengecualikan distorsi yang disebabkan oleh Tahun Baru Imlek selama seminggu, yang jatuh pada bulan Februari 2021.

"Karena kombinasi faktor-faktor seperti stabilnya permintaan domestik dan luar negeri, basis yang rendah dan inisiatif 'diam' selama Tahun Baru Imlek, pertumbuhan dalam produksi dan penjualan industri dipercepat, rebound dalam pendapatan dan keuntungan perusahaan dipercepat dan profitabilitas telah pulih secara signifikan, " kata Zhu Hong, Senior Statistician NBS, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menyertai data tersebut.

Baca Juga: Sekelompok hacker China manfaatkan Facebook untuk mata-matai warga Uighur

Jutaan pekerja yang biasanya melakukan perjalanan pulang selama liburan Tahun Baru Imlek tetap bertahan pada tahun ini karena kekhawatiran Covid-19. Itu membuat pabrik berbahagia selama periode itu.

Data juga menunjukkan bahwa margin di sektor bahan baku manufaktur melesat 346% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena harga di tingkat pabrik melaju pada laju tercepat-nya dalam lebih dari dua tahun.

Output industri China melonjak dalam dua bulan pertama tahun ini, sementara ekspor, pendorong pertumbuhan utama bagi China setelah guncangan pandemi, naik pada rekor kecepatan pada bulan Februari.

China berhasil menahan pandemi Covid-19 dan menjadi satu-satunya negara dengan ekonomi besar yang membukukan pertumbuhan ekonomi. Asal tahu saja, ekonomi Negeri Panda ini tumbuh 2,3% sepanjang 2020 lalu.

Beijing telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi tahunan konservatif di atas 6% untuk tahun ini. Target tersebut jauh di bawah ekspektasi analis, dengan Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan bahwa menetapkan target pertumbuhan yang sangat berbeda dari tahun ke tahun akan "mengganggu ekspektasi pasar.

Liabilitas di perusahaan industri juga naik 9,4% secara tahunan pada akhir Februari, dibandingkan pertumbuhan 6,1% pada akhir 2020.

Data keuntungan industri mencakup perusahaan besar dengan pendapatan tahunan lebih dari 20 juta yuan dari operasi utama mereka.

Selanjutnya: Ini penyebab produsen mobil global mengentikan sementara produksi di Amerika Utara

Editor: Anna Suci Perwitasari