Keuntungan kurs memoles laba SSIA



JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencatat pertumbuhan kinerja cukup signifikan. Sepanjang sembilan bulan tahun ini, perusahaan konstruksi ini mencatat pendapatan Rp 3,85 triliun, tumbuh 18,46% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba bersihnya bahkan naik secara signifikan. Besarannya Rp 476,35 miliar, naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Rizky Hidayat, Analis Mandiri Sekuritas bilang, melesatnya laba bersih tersebut tak lepas dari keuntungan kurs yang diperoleh SSIA.


Pada periode tersebut, SSIA membukukan forex gain Rp 88 miliar. Selain itu, SSIA juga membukukan pendapatan lain-lain sebesar Rp 26 miliar dari dilusi atas investasi patungan atau joint venture investment.

Pada saat yang bersamaan, SSIA juga mampu berhemat. Perusahaan ini misalnya, bisa memangkas pos beban lain-lain sebesar 53% secara year on year (yoy) karena sudah tidak lagi menanggung biaya buku pembongkaran salah gedung perkantoran miliknya.

"Hal ini membuat pencapaian laba bersih SSIA sebesar 101% dari estimasi kami," ujar Rizky dalam riset. Sementara, secara konsensus, realisasinya sebesar 96%.

Ke depan, prospek SSIA diyakini bakal jauh lebih baik. Sebab, tanda-tanda kenaikan margin sudah terlihat. Sejauh ini, margin kotor SSIA sebesar 26% dari sebelumnya 24%. Margin bisnis hotel dan konstruksi masih menjadi kontributor kenaikan total margin tersebut. hanya margin dari bisnis lahan industri yang menurun seiring dengan masih lesunya lini bisnis tersebut.

Dengan kondisi seperti itu, Rizky memprediksi SSIA mampu mencatat pendapatan Rp 4,94 triliun untuk tahun ini. Untuk 2016 dan 2017, pendapatannya diprediksi masing-masing Rp 5,49 triliun dan Rp 6,27 triliun.

Laba bersih untuk periode 2015,2016, dan 2017 diprediksi masing-masing sebesar Rp 473 miliar, Rp 474 miliar dan Rp 591 miliar. Masih untuk periode yang sama, margin kotornya diprediksi 26,6%. Tahun depan, angkanya bakal turun jadi sekitar 26,3% tapi kembali naik jadi 26,7% pada 2017.

"Harga saham SSIA juga valuasinya masih murah, underperform dari IHSG sebesar 33%, padahal, SSIA memiliki fundamental yang solid," jelas Rizky.

Dia merekomendasikan buy saham SSIA. Adapun target harganya Rp 1.100 per saham.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia