JAKARTA. Menutup semester 1 tahun ini, bisnis PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) terbilang moncer. Rata-rata kinerja SMF dari segi penyaluran pinjaman, laba, dan aset tumbuh lebih dari 50% dibanding periode sama tahun lalu. Namun, manajemen khawatir, laju pertumbuhan itu bakal tersendat pada semester II. Raharjo Adisusanto, Direktur Utama SMF mengatakan, penyaluran pinjaman selama enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp 3,68 triliun, tumbuh 97,5% dibanding semester I 2011. Sebagian besar pinjaman tersalurkan untuk kredit pemilikan rumah (KPR). Lalu, pinjaman untuk transaksi sekuritisasi sebesar Rp 1 triliun, yang semuanya mengalir ke PT Bank Tabungan Negara TBK (BTN). Kenaikan pinjaman meningkatkan pendapatan perusahaan, yakni mencapai Rp 85,9 miliar, tumbuh 50,2%. Laba pun terkerek menjadi Rp 67,2 miliar. SMF hanya mengantongi keuntungan Rp 42,4 miliar pada semester I tahun lalu. Total aset meningkat 96,6% menjadi Rp 5,74 triliun.
Keuntungan SMF membesar
JAKARTA. Menutup semester 1 tahun ini, bisnis PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) terbilang moncer. Rata-rata kinerja SMF dari segi penyaluran pinjaman, laba, dan aset tumbuh lebih dari 50% dibanding periode sama tahun lalu. Namun, manajemen khawatir, laju pertumbuhan itu bakal tersendat pada semester II. Raharjo Adisusanto, Direktur Utama SMF mengatakan, penyaluran pinjaman selama enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp 3,68 triliun, tumbuh 97,5% dibanding semester I 2011. Sebagian besar pinjaman tersalurkan untuk kredit pemilikan rumah (KPR). Lalu, pinjaman untuk transaksi sekuritisasi sebesar Rp 1 triliun, yang semuanya mengalir ke PT Bank Tabungan Negara TBK (BTN). Kenaikan pinjaman meningkatkan pendapatan perusahaan, yakni mencapai Rp 85,9 miliar, tumbuh 50,2%. Laba pun terkerek menjadi Rp 67,2 miliar. SMF hanya mengantongi keuntungan Rp 42,4 miliar pada semester I tahun lalu. Total aset meningkat 96,6% menjadi Rp 5,74 triliun.