Keuntungan Warren Buffett merosot 8,5%



NEBRASKA. Pada kuartal III 2014, mesin pencetak uang Warren Buffett, Berkshire Hathaway Inc, mencatatkan penurunan laba bersih dari periode yang sama tahun 2013. Salah satu penyebabnya adalah kesalahan penempatan investasi di Tesco Plc, perusahaan ritel asal Inggris.

Seperti diberitakan Bloomberg, Sabtu (8/11), laba bersih Berkshire di kuartal III tahun ini berjumlah US$ 4,62 miliar. Laba ini turun 8,5% ketimbang periode sama tahun 2013. Saat itu, laba bersih perusahaan yang bermarkas di Nebraska Amerika Serikat (AS) tersebut bernilai US$ 5,05 miliar.

Tak ayal, laba bersih per saham Berkshire pun melorot dari US$ 3,07 menjadi US$ 2,81 per saham. Meski demikian laba operasional per saham perusahaan yang sebesar US$ 2,88, masih lebih tinggi ketimbang prediksi tiga analis yang disurvei Bloomberg, yakni US$ 2,59 per saham.


Salah satu penyebab penurunan laba bersih Berkshire adalah kerugian senilai US$ 678 juta pada investasi di Tesco. Harga saham perusahaan ritel ini anjlok 34% pasca terbongkarnya kasus penggelembungan laba perusahaan.

David Kass, guru besar pada University of Maryland's Robert H. Smith School menyatakan, kondisi ini merupakan anomali kinerja Buffett setelah lebih dari lima dekade memimpin Berkshire. "Hal ini menunjukkan dia (Buffett) tidak sempurna, namun rata-rata investasinya tetap paling menguntungkan," tutur Kass seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (8/11).

Laba asuransi melejit

Salah satu motor penggerak kinerja Berkshire berasal dari bisnis jaringan perkeretaapian yang dikelola Burlington Northern Santa Fe (BNSF), energi, asuransi, manufaktur dan bisnis ritel. Semisal BNSF, pada kuartal III 2014 menyumbang laba sebesar US$ 1,04 miliar, tumbuh dari sebelumnya US$ 989 juta.

Berkshire Hathaway Energy Co. yang mengelola bisnis energi, menyumbang laba sebesar US$ 697 juta, dari sebelumnya US$ 472 juta kepada Berkshire.

Adapun, laba bersih bisnis asuransi tumbuh pesat dari US$ 170 juta menjadi US$ 629 juta. Asal tahu saja, Buffett memutar dana premi nasabah lewat pembelian sejumlah saham yang memberikan return besar.

Hingga September 2014 lalu, nilai valuasi portofolio saham milik Berkshire tercatat US$ 118,9 miliar. Angka ini turun dari akhir Juni lalu yang senilai US$ 119,2 miliar.

Dengan pengelolaan aset sebesar itu, kemampuan Buffett dalam mendistribusikan harta kekayaannya untuk diinvestasikan juga semakin berkurang. Pada kuartal III 2014, dana pembelanjaan Buffett untuk investasi saham hanya sebanyak US$ 2,34 miliar.

Editor: Hendra Gunawan