Keyakinan Konsumen Meningkat, Prospek Emiten Konsumer Makin Cerah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks keyakinan konsumen (IKK) yang meningkat dinilai menjadi salah satu katalis positif bagi kinerja emiten konsumer. Hasil survei konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan, indeks keyakinan konsumen (IKK) Agustus 2024 sebesar 124,4, lebih tinggi dibandingkan pada bulan sebelumnya yang mencapai 123,4.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo menerangkan peningkatan pada IKK Agustus bisa menjadi cerminan masih tingginya kepercayaan konsumen. Tetapi hal ini perlu diperhatikan lebih lanjut apakah kenaikan ini bersifat sementara atau masih berkelanjutan. 

"Jika memang masih berkelanjutan ini bisa jadi sentimen positif bagi sektor konsumer," kata Azis kepada Kontan, Rabu (11/9).


Baca Juga: Daya Beli Masih Menghantui Emiten Barang Konsumsi

Azis menerangkan prospek sektor konsumen hingga akhir tahun masih memiliki potensi tumbuh positif. Pasalnya, momentum pemilihan kepala daerah pada November mendatang bisa mendongkrak daya beli masyarakat.  "Tetapi ini juga harus di lihat lebih lanjut," ujarnya.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus melihat kenaikan pada IKK bisa menjadi sentimen positif bagi emiten konsumer. Pasalnya, indeks tersebut menandakan masyarakat masih memiliki keyakinan akan prospek ekonomi yang akan datang.

"Apalagi kalau kita perhatikan ada indeks pembelian barang-barang untuk tahan lama itu juga mengalami kenaikan. Ini artinya ada keyakinan orang tetap mau belanja, tetap mau konsumsi. Meskipun saat ini mulai mengalami perlambatan, tentu hal ini bisa berdampak positif khususnya di sektor konsumer," ujar Nico kepada Kontan, Rabu (11/9).

Baca Juga: Meneropong Nasib Emiten Konsumer di Tengah Deflasi Empat Bulan Beruntun

Nico berpandangan, kenaikan pada IKK umumnya berkolerasi positif terhadap kinerja emiten konsumer. Utamanya, pada emiten yang bergerak pada kebutuhan pokok.

Sementara itu, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai bahwa hasil survei IKK tersebut memperlihatkan kondisi konsumen yang masih optimis akan outlook perekonomian ke depan. Alhasil, ini akan memberikan efek positif bagi kinerja emiten konsumer.

"Optimisme terkait outlook ekonomi kita masih relatif kuat untuk ke depannya, karena ekspektasi kita meningkat terlepas dari kondisi deflasi selama empat bulan beruntun," terang Nafan kepada Kontan, Rabu (11/9).

Nafan menerangkan, konsistensi kinerja IKK yang berada di atas level 100 tersebut sebenarnya sudah mencerminkan adanya tren kenaikan harga saham berbasis konsumer, seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dan PT Mayora Indah (MYOR) yang saat ini dalam fase uptrend.

"Jadi yang penting itu sudah ter price-in," tuturnya.

Harga saham INDF naik 4,48% dalam sebulan perdagangan. Bahkan melonjak 8,53% sepanjang tahun berjalan atau secara year to date (ytd). Pada perdagangan Rabu (11/9), saham ICBP ditutup melemah di Rp 7.000

Kemudian, harga saham ICBP juga mengalami kenaikan 1,98% pada sebulan perdagangan. Sementara, sepanjang tahun berjalan mengalami kenaikan 9,46%. ICBP pada perdagangan hari ini, Rabu (11/9) parkir di Rp 11.575.

Azis merekomendasikan trading buy PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dengan target Rp 7.500

Kemudian, Nico merekomendasikan untuk mencermati saham PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur (INDF), dan PT Midi Utama Indonesia (MIDI).

Sementara itu, Nafan merekomendasikan untuk accumulative buy saham ICBP dan MYOR dengan target harga masing-masing, Rp 11.600 dan Rp 2.690.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih