KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan, keyakinan masyarakat menurun pada November 2023. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada November 2023 sebesar 123,6 atau turun dari 124,3 pada bulan sebelumnya. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengungkapkan, penurunan keyakinan masyarakat pada November 2023 ini sehubungan dengan kenaikan harga barang pokok, terutama beras.
“Harga beras masih cukup tinggi, sehingga ini menyebabkan turunnya keyakinan masyarakat,” terang Riefky kepada Kontan.co.id, Jumat (8/12).
Baca Juga: Bantu Tekan Inflasi, BI Dorong Hilirisasi Sektor Pertanian, Perkebunan dan Perikanan Meski demikian, Riefky menilai, penurunan keyakinan masyarakat ini tak lalu menunjukkan adanya penurunan aktivitas konsumsi masyarakat pada akhir tahun 2023. Ia menduga, keyakinan masyarakat akan kembali naik pada Desember 2023, seiring dengan pola musiman adanya Natal dan libur akhir tahun. “Tren keyakinan masyarakat dan konsumsi akan meningkat pada Desember 2023, jelang periode Natal dan libur akhir tahun,” ungkapnya. Selain itu, keyakinan masyarakat juga akan naik seiring dengan aktivitas kampanye yang dilakukan jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hanya, Riefky melihat dampak aktivitas Pemilu 2024 akan lebih terasa setelah masyarakat sudah mulai melihat kepastian politik. Karena biasanya, arah kebijakan ekonomi terlihat setelah pemimpin yang baru muncul.
Baca Juga: Kunjungi Pasar di Lampung, Mendag Zulkifli Hasan: Pasokan Bapok Melimpah Nah, sembari menunggu momen tersebut, Riefky mengimbau pemerintah melakukan beberapa hal untuk tetap menjaga keyakinan masyarakat.
Pertama, menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama beras. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai intervensi yang dilakukan oleh pemerintah. Kedua, menjaga perhelatan Pemilu 2024 agar stabil, terrible, dan aman. Mengingat, fase transisi pemerintahan ini cukup krusial dalam menentukan langkah yang akan diambil masyarakat maupun dunia usaha. Ketiga, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Karena nilai tukar rupiah juga erat kaitannya dengan inflasi, dan juga aktivitas ekonomi lainnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi