Keytrade Menangi Tender Pelaksana Ekspor PKT



JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) telah menyelesaikan tender pelaksana ekspor urea. PKT memilih Keytrade AG, sebuah perusahaan dagang (trader) bermarkas di Singapura, sebagai pemenang tender tersebut.Keytrade, yang terkenal sebagai pedagang aneka produk petrokimia, memasukkan harga penawaran US$ 250 per ton. Meski jadi penawar tertinggi, namun harga ini lebih rendah US$ 20 dari target optimis PKT sebesar US$ 270 per ton. Direktur Utama PT PKT Hidayat Nyakman mengakui harga itu berada di bawah harapan mereka. Namun ia memaklumi karena harga pupuk di pasar internasional saat ini memang sedang turun. “Negara-negara lain belum masuk musim tanam, jadi permintaan pupuk rendah,” kata Hidayat. Hidayat menambahkan tender diikuti puluhan trader lokal dan luar negeri. “Peserta tender yang kami undang sudah teruji sebagai eksportir pupuk dan terdaftar. Mereka juga wajib menyetorkan uang sebagai jaminan,” katanya. Namun dia menolak menyebutkan berapa harga yang ditawarkan peserta tender lain.

Kalau sukses, PKT siap ekspor lagi

Jumlah pupuk urea yang akan dipasarkan Keytrade mencapai 50.000 ton. “Kami belum tahu akan diekspor ke mana. Itu terserah pemenang tender,” kata Hidayat. Ekspor ini merupakan tahap awal dari rencana penjualan PKT ke pasar dunia sebesar 208.000 ton. “Itu baru sekitar 25% dari kuota yang kita miliki,” kata Hidayat.Jika penjualan 50.000 ton pupuk ini sukses, Hidayat memastikan PKT akan mengekspor lagi dengan memaksimalkan kuota yang tersisa sesuai tenggat waktu yang ditetapkan Pemerintah.Pemerintah hanya memberi waktu dua bulan mulai September 2009 bagi produsen melakukan ekspor. Itu artinya realisasi ekspor tak boleh melebihi tanggal 31 Desember nanti. Selain PKT, Pemerintah juga memberi izin ekspor pupuk kepada PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), PT Pupuk Kujang, dan PT Petro Kimia Gresik.Hidayat belum dapat memastikan kapan PKT menggelar tender tahap kedua. Pihaknya masih menunggu perkembangan harga ekspor pupuk yang lebih baik. Dia khawatir, bila tender tahap kedua cepat digelar, harga justru akan lebih rendah lagi. "Kami berharap India dan beberapa Negara lain segera memasuki musim tanam sehingga harga pupuk naik,” jelasnyaAdapun Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Dadang Heru Kodri menolak menjelaskan proses tender ekspor pupuk perusahaanya. “Kalau saya sebutkan secara spesifik kasihan pembeli dan penjual. Nanti kita dibilang kartel atau bocorkan rahasia.,” katanya.Dadang hanya bilang, tender dilakukan sepanjang stok pupuk di lini III, atau di level kabupaten, di atas 500.000 ton. "Kami mau cepat selesaikan jatah ekspor sampai Desember 2009 untuk mengurangi biaya stok," katanya. Dadang bilang, sekali tender maksimal bisa 50.000 ton. "Tender tidak perlu sekaligus, tergantung pasar," ujarnya. n


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: