Khawatir penyebaran corona, Ikatan Guru Indonesia minta pemerintah tunda UN 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim, menilai pemerintah perlu mencermati dan mengambil langkah cepat terkait penyebaran wabah Covid 19. Bukan sekadar pelaksanaan ujian nasional (UN)-nya tapi juga intensitas tinggi pertemuan siswa dan guru serta instruktur atau tutor dengan para pelajar ini menjelang UN.

"UNBK SMK memang tak lama lagi tapi setelahnya akan disusul SMA dan SMP. Daripada menanggung risiko penyakit dan kematian, lebih baik UN ditunda dan jika perlu dihapuskan, toh tahun 2021 UN tak lagi dilaksanakan," kata Ramli, Sabtu (14/3).

Baca Juga: Sekolah di DKI diliburkan dua pekan, ujian nasional SMA/SMK ditunda

Ia berpendapat, tak layak anak-anak bangsa ini dikorbankan untuk sesuatu yang tahun depannya juga sudah akan dihapuskan. Artinya, pemerintahan pun menganggap UN itu tak banyak bermanfaat.

Sebagai informasi, Ikatan Guru Indonesia (IGI) melakukan survei kecil terkait Ujian Nasional dan kekhawatiran Covid-19 dan hasilnya 63% responden setuju, 31% meminta tetap dilaksanakan dan sisanya tak mempersoalkan ditunda atau dilanjutkan.

Survey yang melibatkan 210 guru dari seluruh provinsi di Indonesia ini dilaksanakan sebelum DKI Jakarta memutuskan meliburkan sekolah dan menunda Ujian Nasional 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi