KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia, menolak rencana Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dipimpin Prabowo Subianto berhutang Rp 1.700 triliun untuk pembelian Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista). "Saat ini Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid 19. Upaya penanganan menjadi prioritas utama pemerintah agar ekonomi kita kembali pulih. Upaya menjaga ketahanan ekonomi masyarakat lebih urgen dan mendesak dilakukan tanpa mengurangi visi strategis penguatan pertahanan militer," ujar Farah dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Minggu (6/6). Farah menilai, pembelian alat peralatan pertahanan keamanan (Alpahankam) atau Alutsista dengan anggaran sebesar itu tergesa-gesa dan belum terencana secara matang. Sebab, dalam pertahanan nasional perlu membaca visi menjadi strategi lalu menjadi doktrin pertahanan untuk membuat roadmap yang sesuai dengan Nawacita.
Khawatir utang membengkak, anggota DPR ini tolak rencana pembelian alutsista
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia, menolak rencana Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dipimpin Prabowo Subianto berhutang Rp 1.700 triliun untuk pembelian Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista). "Saat ini Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid 19. Upaya penanganan menjadi prioritas utama pemerintah agar ekonomi kita kembali pulih. Upaya menjaga ketahanan ekonomi masyarakat lebih urgen dan mendesak dilakukan tanpa mengurangi visi strategis penguatan pertahanan militer," ujar Farah dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Minggu (6/6). Farah menilai, pembelian alat peralatan pertahanan keamanan (Alpahankam) atau Alutsista dengan anggaran sebesar itu tergesa-gesa dan belum terencana secara matang. Sebab, dalam pertahanan nasional perlu membaca visi menjadi strategi lalu menjadi doktrin pertahanan untuk membuat roadmap yang sesuai dengan Nawacita.