KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga 18 November 2019, Perum Bulog baru bisa merealisasikan pengadaan beras sebanyak 1,14 juta ton, dari target pengadaan tahun ini sebesar 1,8 juta ton. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, saat ini Bulog mengalami kendala untuk menyerap beras lantaran masalah utang yang sudah menumpuk. "Bukan tidak mau (menyerap), tetapi kami akan terbebani dengan utang kalau kami menyerap dalam jumlah banyak. Karena sampai sekarang belum ada jaminan untuk pengganti uang," ujar Budi, Kamis (21/11). Dalam pemenuhan stok beras Bulog, Budi mengatakan, Bulog menggunakan kredit dari perbankan. Namun, pembayaran kembali kredit tersebut baru dapat dilakukan setelah penyaluran beras berhasil direalisasikan. Bahkan, pencairan dana cadangan beras pemerintah (CBP) tidak selalu di awal tahun.
Khawatir utang membengkak, Bulog baru menyerap beras 1,1 juta ton
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga 18 November 2019, Perum Bulog baru bisa merealisasikan pengadaan beras sebanyak 1,14 juta ton, dari target pengadaan tahun ini sebesar 1,8 juta ton. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, saat ini Bulog mengalami kendala untuk menyerap beras lantaran masalah utang yang sudah menumpuk. "Bukan tidak mau (menyerap), tetapi kami akan terbebani dengan utang kalau kami menyerap dalam jumlah banyak. Karena sampai sekarang belum ada jaminan untuk pengganti uang," ujar Budi, Kamis (21/11). Dalam pemenuhan stok beras Bulog, Budi mengatakan, Bulog menggunakan kredit dari perbankan. Namun, pembayaran kembali kredit tersebut baru dapat dilakukan setelah penyaluran beras berhasil direalisasikan. Bahkan, pencairan dana cadangan beras pemerintah (CBP) tidak selalu di awal tahun.