KONTAN.CO.ID - Suatu ketika saya pernah datang ke sebuah bank besar untuk mengganti kartu. Sedang khusyuk menanti giliran, tampak seorang pria paruh baya masuk ke bank. Memakai kaus berkerah dan celaba bahan berwarna hitam dan sandal kulit sederhana berwarna hitam, si bapak menenteng sebuah kotak mi instan. Dia dengan tenang langsung menuju ke teller khusus dan membuka kotak mi instan tersebut. Sales mi instan? Tentu bukan. Isi kotak itu bukan mi instan, melainkan penuh dengan uang berwarna merah bergambar proklamator. Di era digital, tugas kantor cabang bank sepertinya hanya melayani nasabah dengan setoran besar seperti si bapak tadi. Kalau nasabah kelas ikan cupang seperti saya, cukup dengan layanan digital.
Khittah Perbankan
KONTAN.CO.ID - Suatu ketika saya pernah datang ke sebuah bank besar untuk mengganti kartu. Sedang khusyuk menanti giliran, tampak seorang pria paruh baya masuk ke bank. Memakai kaus berkerah dan celaba bahan berwarna hitam dan sandal kulit sederhana berwarna hitam, si bapak menenteng sebuah kotak mi instan. Dia dengan tenang langsung menuju ke teller khusus dan membuka kotak mi instan tersebut. Sales mi instan? Tentu bukan. Isi kotak itu bukan mi instan, melainkan penuh dengan uang berwarna merah bergambar proklamator. Di era digital, tugas kantor cabang bank sepertinya hanya melayani nasabah dengan setoran besar seperti si bapak tadi. Kalau nasabah kelas ikan cupang seperti saya, cukup dengan layanan digital.
TAG: