JAKARTA. Melihat kompetitor sukses menjual mobil sport utility vehicle (SUV) berdaya angkut tujuh penumpang (seven seater), seperti Toyota Fortuner atau Mitsubishi Pajero, PT Kia Mobil Indonesia kembali menghadirkan model terbaru andalannya, yakni Kia Sorento.

Sebetulnya, Kia sempat memasarkan Sorento di Indonesia di tahun 2004. Tapi tidak laku di pasar. Nah, Direktur Pemasaran Kia Mobil Indonesia, Hartanto Sukmono optimistis, kehadiran Sorento terbaru dengan desain yang lebih modern hasil garapan Peter Schreyer, perancang Audi TT, mampu menarik minat konsumen Indonesia. "Penjualan model SUV tujuh penumpang di segmen medium justru lebih besar ketimbang SUV di tingkat bawahnya," katanya, Selasa (9/4).

Mobil tujuh penumpang dengan dapur pacu 2.400 cc ini dibanderol seharga Rp 378 juta. Hartanto mengklaim, harga jual Sorento lebih murah ketimbang pesaingnya.

Kia menargetkan Sorento bisa laku terjual sebanyak 600 unit per bulan.

Kehadiran Sorento membuat Kia Indonesia yakin bisa mendulang sukses di pasar otomotif domestik. Tahun ini, pabrikan asal Korea Selatan ini menargetkan penjualan sebanyak 18.000 unit atau melonjak 31,86% dari penjualan 2012 yang cuma 13.651 unit.

Supaya target bisa tercapai, Kia juga berencana akan membawa Kia Carens dan Kia Optima terbaru. Carens akan meluncur ke pasar awal semester kedua 2013. Adapun Optima akhir tahun ini.

Selain itu, Kia Indonesia juga berencana akan menambah antara lima sampai 10 dealer penjualan baru sampai akhir tahun 2013. Saat ini, jumlah dealer Kia ada sebanyak 53 dealer.

PT Toyota Astra Motor tidak gentar dengan kehadiran Sorento. Menurut Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, produk Toyota Fortuner masih jadi pilihan konsumen, baik itu untuk berkendara di jalan aspal atau terjal.

Mobil dengan banderol harga antara Rp 395,3 juta hingga Rp 498,95 juta ini terjual 1.580 unit Maret lalu dan berkontribusi 4,83% dari total penjualan Toyota di bulan tersebut yang sebanyak 32.726 unit. Tahun ini, target penjualan Fortuner 2.000-2.500 unit per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon