JAKARTA. Multifinance semakin banyak yang tertarik menawarkan refinancing (pembiayaan kembali) atau yang terkenal dengan sebutan dana tunai. Segera setelah Surat Edaran (SE) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbit,
multifinance mulai bersiap untuk menawarkan
refinancing kepada nasabahnya. Anta Winarta, Direktur Utama PT Bess Finance, Tbk mengatakan, saat ini pelaku bisnis memang membutuhkan sebuah kebijakan yang pro pasar.
Nah, kebijakan OJK mengizinkan
multifinance bisa melakukan
refinancing diyakini dapat membantu bisnis
multifinance kembali terangkat. "Kebutuhannya memang ada. Jadi sangat bagus
multifinance bisa menawarkan refinancing. Kami pertimbangkan untuk bisa terjun. Apalagi saat ini, kredit kendaraan bermotor dan mobil turun. Begitu juga dengan kredit alat berat dan elektronik juga. kalau ada kebijakan pro pasar sangat bagus dan membantu," kata Anta pada Senin (31/8). Tidak ketinggalan, PT BII Finance TBk juga tertarik untuk memberikan
refinancing kepada nasabah eksitingnya. Alexander, Direktur Utama BII Finance mengatakan pihaknya terbuka jika memang ada permintaan dari pasar. Nantinya, tim
marketing BII Finance akan secara pro aktif menawarkan kepada nasabah baik BII Finance selama ini. Hanya saja, kapan akan realisasinya, Alexander masih menunggu kepastian SE dari OJK. Setali tiga uang PT Wahana Ottomitra Multiartha (Wom Finance), juga berminat mencicip ceruk bisnis
refinancing. Djaja Sutandar, Direktur Utama Wom Finance jika tidak ada aral melintang pihaknya akan segera memasarkan produk
refinancing. Berapa potensi nilai pembiayaannya,
multifinance masih belum bisa menghitung. Hanya saja jika dilihat dari jumlah nasabah yang dimiliki perusahaan pembiayaan yang berkisar 5 juta hingga 10 juta, sebanyak 10% dapat diberikan
refinancing. OJK telah mengizinkan
multifinance boleh memberikan
refinancing guna mendongkrak penyaluran pembiayaan kendaraan yang melambat. Namun, multifinance diminta memproteksi supaya refinancing agar kualitas kredit multifinance juga tetap terjaga. Efrinal Sinaga, Sekertaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memprediksi, akan ada banyak
multifinance yang tertarik untuk bisa memberikan
refinancing. Sebab dalam kondisi penyaluran kredit kendaraan yang lesu.
Refinancing bisa menjadi pilihan multifinance untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya.
Apalagi,
refinancing sebelumnya telah diusulkan sejak tahun 2012 untuk menjadi bagian dari pilihan
multifinance. Artinya, minat
multifinance saat itu sudah cukup tinggi. Kalau sekarang dilegalkan sudah pasti akan banyak yang terjun. Hanya saja, Efrinal mengingatkan, agar
multifinance juga harus mempersenjatai diri dengan sistem internal yang kuat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto