Kian Menyusut, Pengurangan Jumlah Kantor Bank Masih Akan Berlanjut Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transformasi digital yang terjadi di industri perbankan telah membuat jumlah jaringan kantor semakin menyusut. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jumlah kantor bank sudah berkurang 1.515 unit sejak akhir 2017. 

Perbankan terus berbenah menata jaringan kantornya di tengah perkembangan digitalisasi untuk menekan beban. Kantor-kantor yang dinilai sudah kurang efisien ditutup. 

Hanya saja pembukaan kantor di titik baru yang punya potensi besar tetap saja dilakukan oleh bank yang masih menjalankan bisnis secara tradisional.


PT Bank Mandiri Tbk misalnya telah menutup 74 kantor sepanjang 2021. Namun, perseroan juga membuka empat kantor cabang tahun lalu  untuk mendukung strategi penetrasi bisnisnya di daerah pertumbuhan ekonomi baru yang belum dilayani Bank Mandiri.

Direktur Jaringan & Retail Banking Aquarius Rudianto mengatakan, pihaknya mempertimbangkan adopsi digital dari masyarakat setempat dalam membuka kantor baru. 

Jika adopsi digitalnya sudah sangat baik, Bank Mandiri akan mengusung konsep cabang digital dalam membuka kantor baru. Sementara jika masih skala menengah maka konsep kantor yang akan diusung akan hybrid dan jika adopsinya belum baik maka konsep cabang konvensional yang akan diterapkan. 

Baca Juga: Kian Mesra Gaet Pinjol dan E-commerce, Bank Harus Perhatikan Perlindungan Data

"Untuk 4 cabang baru yang kami buka berlokasi di daerah yang adopsi digitalnya belum cukup baik," ungkap Aqua kepada KONTAN, Senin (10/1).

Tahun 2022, Bank Mandiri merencanakan  untuk memperbaiki sistem pelayanan di cabang agar lebih cepat, mudah, sederhana, nyaman dan aman. Oleh karena itu, seluruh kantor perseroan akan mulai mengusung konsep paperless, terintegrasi dengan semua channel, dan personalisasi dan itu akan diimplementasi secara bertahap mulai kuartal I ini. 

Di samping itu, lanjut Aqua, Bank Mandiri juga akan melakukan penggabungan 52 kantor dan 11 payment ponit ke cabang terdekat. Sedangkan pembukaan cabang baru tidak ada dalam rencana perseroan tahun ini.

BRI juga terus melakukan optimalisasi kantor sebagai strategi dalam pengelolaan jaringan kantor. Tahun lalu, perseroan telah menutup sekitar 450 an unit kerja yang terdiri dari Kanwil, KC, KCP dan temporary outlet.  Ini termasuk diantaranya 198 jaringan kantor di Aceh dalam rangka implementasi Qanun.  Per akhir 2021, jaringan kantor BRI tercatat 8.600.

Aris Hartanto, Distribution Network Head Division BRI mengatakan, pihaknya masih akan melanjutkan optimalisasi  jaringan dengan relokasi unit kerja yang tidak potensial ke titik yang lebih prospektif dan menargetkan menutup 200 kantor.

"Optimalisasi juga dilakukan dengan melakukan perubahan format beberapa unit kerja eksisting sesuai dengan potensi dan karakteristik nasabah kantornya seperti memperkenalkan Flagship Branch, BRI 24 maupun Bankstore seperti BRIWork atau BRICafe," jelas Aris.

BTN juga menutup kantor-kantor yang berlokasi di tempat kurang strategis, namun tetap akan melakukan penambahan outlet di titik yang dinilai masih prospektif. 

Jasmin, Direktur Distribusi dan Pendanaan Ritel BTN mengungkapkan, perseroan akan menambah 33 kantor baru tahun ini yang terdiri daridua kantor cabang syariah dan 31 KCP. Sedangkan penutupan kantor ditargetkan sebanyak 27 unit.

Baca Juga: Penutupan Kantor Bank Akan Berlanjut Tahun Ini

Tahun lalu, telah menutup 30 outlet kantor. Sehingga per akhir Desember 2021, kantor cabang konvensional BTN mencapai 79 outlet dan kantor cabang syariah ada 29 outlet. Adapun KCP konvensional mencapai 542 outlet, KCP Syariah 61 otlet dan terdapat juga 7 kantor kas syariah. 

Jasmin bilang,  seluruh kantor yang dimiliki BTN saat ini masih mengusung konsep konvensional. Namun, tujuh dari kantor cabangnya sudah memiliki design interior dan layanannya bersifat smart branch.

BCA melihat peran kantor cabang masih sangat penting karena ada kebutuhan nasabah yang tidak dapat dilayani secara digital dan juga karena masih ada nasabah yang lebih menyukai layanan yang bersifat personal. Oleh karena itu, BCA tetap akan membuka kantor cabang baru dengan tetap memperhatikan faktor efisiensi. 

Tahun lalu, perseroan masih membuka beberapa jaringan kantor di area potensial. Tetapi di saat yang sama, bank juga melakukan relokasi dan penutupan kantor di area yang berdekatan.  

"Ke depannya, BCA akan terus mengevaluasi kebutuhan masyarakat terkait kantor cabang BCA," kata  EVP Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA Hera F. Haryn.

CIMB Niaga hanya melakukan pembukaan satu kantor cabang baru tahun lalu dan merelokasi beberapa kantor. Sedangkan jumlah kantor yang ditutup mencapai 31 cabang.   "Tahun ini, kemungkinan jaringan kantor akan berkurang sekitar 8-10 cabang, tergantung dari tren kebutuhan dan pilihan nasabah mengingat secara konsisten telah terjadi perpindahan transaksi ke kanal digital," kata Lani Darmawan Presiden Direktur CIMB Niaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi