Kian Optimistis, Begini Prospek Bisnis Indonesia Fibreboard Industry (IFII) di 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pengolahan kayu Medium Density Fireboard (MDF), Veneer, dan Plywood, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) melihat prospek bisnis produk olahan kayu di tahun 2022 masih menjanjikan.

Manajemen menilai, permintaan pasar terhadap produk perseroan di tahun ini terbilang cukup tinggi, hal itu didorong oleh membaiknya kondisi ekonomi baik di Kawasan Asia maupun secara global. 

Direktur Indonesia Fibreboard Industry Ang Andri Pribadi menyampaikan bahwa pihaknya optimistis, ke depannya penggunaan MDF dalam pelapis dinding, fasad dekoratif, lantai, dan papan jendela akan semakin meningkat. Hal ini tentunya akan turut berdampak terhadap pertumbuhan permintaan produk MDF perseroan di masa yang akan datang. 


Baca Juga: Permintaan Olahan Kayu Terus Meningkat, IFII Perluas Fasilitas Produksi

Dengan begitu, IFII pun memproyeksikan target pertumbuhan moderat di tahun 2022 atau sejalan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi serta pertimbangan keadaan global saat ini. 

"Meskipun begitu, Perseroan tetap menargetkan pertumbuhan yang positif dari pertumbuhan tahun sebelumnya," ungkap Ang, saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (7/6). 

Selama kuartal kedua tahun ini, penjualan IFII tercatat menurun, dari semula Rp 184,62 miliar menjadi Rp 169,94 miliar. Ang menyebut penurunan penjualan itu disebabkan lantaran pada kuartal I-2022, perseroan melakukan pemeliharaan mesin tahunan (annual maintenance) untuk mesin produksi MDF selama 18 hari. 

Pelaksanaan annual maintenance ini, tuturnya, merupakan rencana kerja yang sudah ditetapkan oleh manajemen perseroan. Sehingga berdampak pada hilangnya kapasitas produksi dan volume penjualan sekitar 7.000 m³, dibandingkan dengan kuartal I-2021. 

"Pada tahun 2021, Perseroan melakukan annual maintenance pada periode kuartal II-2021, sehingga Perseroan optimis pada periode kuartal II-2022 akan mencatat pertumbuhan yang positif dari tahun sebelumnya," jelas Ang. 

Di kuartal pertama tahun ini, IFII juga terpantau membukukan pertumbuhan pada komposisi penjualan lokal, dari sebelumnya 26,93% menjadi 34,75% atau setara dengan Rp 59,05 miliar.  

Ang bilang, pertumbuhan penjualan lokal tersebut, didorong oleh tingginya permintaan  dari Amerika Serikat akan produk furniture yang di-ekspor oleh pelanggan lokal perseroan. Dengan demikian, permintaan MDF milik perseroan sebagai bahan baku pembuatan furniture pun kian menanjak di pasar lokal. 

 
IFII Chart by TradingView

Dengan adanya peningkatan komposisi penjualan lokal tersebut, lanjut dia, menjadi pertimbangan penting bagi IFII untuk mengalihkan sebagian kapasitas produksinya untuk menambah penjualan lokal.  Strategi itu diambil untuk mendapatkan margin laba yang lebih tinggi di tahun ini. 

"Faktor untuk mendapatkan margin laba yang lebih tinggi juga menjadi pertimbangan penting Perseroan dalam mengalihkan sebagian kapasitas produksinya untuk menambah penjualan lokal, dengan harga jual yang lebih baik dan hampir tidak adanya kenaikan ongkos angkut pengiriman jika dibandingkan dengan penjualan ekspor," jelas Ang.

Dari sisi bottom line, IFII tercatat membukukan penurunan laba periode berjalan sebesar 36,12% menjadi Rp 12,57 miliar hingga kuartal pertama tahun 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .