JAKARTA. Selama delapan bulan terakhir, toko buku di Prancis diam-diam mengamati gerak-gerik pengunjung. Lewat kamera tersembunyi, toko ini mendeteksi ekspresi wajah konsumen. Aksi memata-matai konsumen ini berbuah manis. Penjualan toko buku melonjak sepuluh kali lipat. Kok bisa? Saat kamera merekam konsumen berjalan ke rak dengan muka mengernyit, software sontak memberikan notifikasi ke pegawai untuk mendekati dan menolong. Hasilnya, konsumen yang semula hendak mengembalikan buku malah membeli. Keajaiban itu berkat software buatan Angus.ai itu. Karena manfaatnya itu, sebagian besar peritel telah mengadopsi teknologi serupa untuk mendongkrak penjualan. Misalnya, jaringan toko Louis Vuitton (LVMH), Carrefour, dan Aroports de Paris.
Kiat peritel memindai calon konsumen potensial
JAKARTA. Selama delapan bulan terakhir, toko buku di Prancis diam-diam mengamati gerak-gerik pengunjung. Lewat kamera tersembunyi, toko ini mendeteksi ekspresi wajah konsumen. Aksi memata-matai konsumen ini berbuah manis. Penjualan toko buku melonjak sepuluh kali lipat. Kok bisa? Saat kamera merekam konsumen berjalan ke rak dengan muka mengernyit, software sontak memberikan notifikasi ke pegawai untuk mendekati dan menolong. Hasilnya, konsumen yang semula hendak mengembalikan buku malah membeli. Keajaiban itu berkat software buatan Angus.ai itu. Karena manfaatnya itu, sebagian besar peritel telah mengadopsi teknologi serupa untuk mendongkrak penjualan. Misalnya, jaringan toko Louis Vuitton (LVMH), Carrefour, dan Aroports de Paris.