KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jababeka Tbk (
KIJA) terus melanjutkan komitmennya kepada investor maupun calon investor untuk membangun infrastruktur di kawasan industri yang dimilikinya. Pembangunan lahan industri ini diakui perseroan telah memiliki alokasi khusus tersendiri yang disisihkan dari perolehan
marketing sales, jadi anggarannya tidak berasal dari belanja modal atau capex tahunan. “Pengembangan
landbank kita alokasikan dari hasil
marketing sales, ini merupakan komitmen kepada investor untuk bangun infrastruktur di Kawasan itu seperti untuk bangun aksesnya, jalan, hingga konstruksi bangunannya,” kata
Corporate Secretary PT Jababeka Tbk Muljadi Suganda kepada Kontan, Selasa (21/2).
Baca Juga: Jababeka (KIJA) Anggarkan Rp 400 Miliar untuk Belanja Modal pada 2023 Pengembangan lahan industri ini merupakan pekerjaan berkelanjutan yang dilakukan Jababeka, sehingga untuk hal ini perseroan telah mengalokasikan dana investasi sebesar Rp 300 miliar hingga Rp 600 miliar yang disisihkan dari perolehan
marketing sales tahun 2022 sebesar Rp 1,72 triliun. “Jadi kita tetap lakukan pembangunan infrastruktur aksesnya di kawasan tersebut untuk investor yang sudah masuk maupun yang belum ada investornya sekalipun, tetap kita lakukan pembangunannya,” kata Mujadi. Mengawali tahun 2023, Muljadi mengaku sudah ada beberapa calon investor yang masuk sebagai tenant, namun untuk rincian perusahaan mana yang masuk pihaknya belum dapat memberitahu hingga laporan kuartal pertama 2023. Kawasan industri Jababeka yang berlokasi di Kendal Jawa Tengah menjadi satu Kawasan yang disebut untuk dikebut target penjajakan investornya, maklum saja Muljadi mengaku Kawasan ini masih tergolong baru sehingga perseroan juga melakukan
monitoring yang ketat. “Kita terus kembangkan Kawasan industri di Cikarang dan Kendal, ini Kendal terus kita targetkan investasinya, karena Kendal ini masih tergolong baru ya, kalau untuk Cikarang itu sudah matang pengembangan lahannya,” kata Muljadi.
Meski tidak disebutkan jumlah rincian investasi yang ditargetkan untuk Kawasan Industri di Kendal, namun Jababeka mencatatkan terdapat 80
tenant yang masuk di Kendal sejak peluncurannya tahun 2016 lalu dengan jumlah total perolehan investasi sebesar Rp 28,9 triliun per kuartal ketiga 2022. Kawasan Industri Kendal dirancang menjadi kawasan industri standar internasional dengan pembangunan
mixed-use yang mencakup daerah industri serta perumahan dan komersial dengan memenuhi peningkatan industri manufaktur di Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .