JAKARTA. Perusahaan pengelola kawasan industri, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) membidik tambahan 20 tenant perusahaan baru di Kawasan Industri Kendal pada tahun ini. Saat ini, kawasan industri di Jawa Tengah itu memiliki 30 tenant perusahaan. Hyanto Wihadhi, Direktur PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) mengatakan, kebanyakan industri di Jawa Tengah merupakan industri padat karya. Diantaranya sektor tekstil, sparepart otomotif, dan industri seperti produksi sepeda. "Kira-kira itu industri yang mau masuk ke kami," ujar Hyanto di Jakarta, Kamis (13/4). Penambahan tenant di Kendal, akan membutuhkan luasan lahan baru. KIJA membidik pengembangan tahap pertama dengan kebutuhan lahan seluas sekitar 1.000 hektare (ha). Sementara, manajemen membidik, tahun ini, bisa menambah luas lahan sekitar 50-100 ha untuk kebutuhan tenant tersebut.
KIJA bidik tambahan 20 tenant di Kendal
JAKARTA. Perusahaan pengelola kawasan industri, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) membidik tambahan 20 tenant perusahaan baru di Kawasan Industri Kendal pada tahun ini. Saat ini, kawasan industri di Jawa Tengah itu memiliki 30 tenant perusahaan. Hyanto Wihadhi, Direktur PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) mengatakan, kebanyakan industri di Jawa Tengah merupakan industri padat karya. Diantaranya sektor tekstil, sparepart otomotif, dan industri seperti produksi sepeda. "Kira-kira itu industri yang mau masuk ke kami," ujar Hyanto di Jakarta, Kamis (13/4). Penambahan tenant di Kendal, akan membutuhkan luasan lahan baru. KIJA membidik pengembangan tahap pertama dengan kebutuhan lahan seluas sekitar 1.000 hektare (ha). Sementara, manajemen membidik, tahun ini, bisa menambah luas lahan sekitar 50-100 ha untuk kebutuhan tenant tersebut.