JAKARTA. Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) sedang fokus melakukan promosi ke luar negeri. Promosi dilakukan untuk menjajaki investor asing yang bersedia mengembangkan kawasan industri di luar Pulau Jawa. Direktur Utama KIJA Setyono Djuandi Darmono mengatakan, saat ini investor asing belum mengerti bagaimana berivestasi di luar Pulau Jawa. Asing hanya melihat industri yang cocok di luar Jawa sebatas hutan, tambang dan perikanan. “Makanya saat ini kita fokus melakukan promosi agar asing mengerti bahwa di luar Jawa banyak yang bisa dikembangkan,” katanya di Jakarta, Rabu (11/2). Darmono bilang, meski pangsa pasar di luar Pulau Jawa sempit namun banyak industri yang bisa dikembangkan. Dia menjelaskan, jika di Jawa produk industri di tujukan untuk keperluan pasar domestik di Pulau Jawa sendiri maka di luar Jawa bisa dikembangkan industri berbasis ekspor. “Misalnya, hasil tambang diolah menjadi barang jadi, kayu dari hutan diolah menjadi furniture, rumput laut, kakao dan buah-buahan didorong ke arah ekspor,“ terang Darmono. KIJA memang sedang bermimpi mengembangkan 100 kota baru yang tersebar di tiap-tiap propinsi Indonesia. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah mendorong pengembangan kawasan industri di luar pulau jawa. Untuk mengembangkan kawasan industri di luar jawa, KIJA sudah menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan pengusaha yang ada di daerah. Perseroan bertugas membangun infrastruktur sementara pemerintah daerah menyediakan lahan. “Jadi sebenarnya kita ingin menjadi partner penguasa daerah untuk mengembangkan daerahnya,” ujar Darmono. Dia berharap pemerintah memberikan insentif yang besar kepada investor agar mau membangun pabrik di luar Pulau Jawa. Insentif dapat berupa tax holiday yang lebih besar untuk investor di luar Pulau Jawa daripada investor di Jawa. “Misalnya memberi tax holiday 30 tahun, kalau sama-sama 10 tahun mereka pasti lebih memilih di Pulau Jawa,” tuturnya. Sedangkan insentif untuk pengembang kawasan industri cukup dengan membangun jalan tol, pelabuhan dan bandara udara di dekat kawasan industri yang akan dikembangkan. Tahun ini, KIJA sendiri masih fokus mengembangkan kawasan industri di Pulau Jawa. Salah satu pengembangan kota yang sudah berjalan diantaranya Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Jababeka mengembangkan integrated township Tanjung Lesung untuk menyokong industri pariwisata. Selain itu, KIJA juga sedang mengembangkan proyek kawasan industri di Kendal, Jawa tengah dengan menggandeng perusahan asal Singapura Semncorp. Perseroan telah mengantongi izin pengembangan lahan industri di Kendal seluas 2.000 ha. Kendati fokus ekspansi di pulau Jawa, Darmono tak menampik kemungkinan bisa melebarkan sayap ke luar Jawa tahun ini jika sudah menemukan partner yang tepat. “Kalau parnertnya sudah pas bisa saja tahun ini sudah mulai ke luar,” tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
KIJA cari partner asing untuk ekspansi luar Jawa
JAKARTA. Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) sedang fokus melakukan promosi ke luar negeri. Promosi dilakukan untuk menjajaki investor asing yang bersedia mengembangkan kawasan industri di luar Pulau Jawa. Direktur Utama KIJA Setyono Djuandi Darmono mengatakan, saat ini investor asing belum mengerti bagaimana berivestasi di luar Pulau Jawa. Asing hanya melihat industri yang cocok di luar Jawa sebatas hutan, tambang dan perikanan. “Makanya saat ini kita fokus melakukan promosi agar asing mengerti bahwa di luar Jawa banyak yang bisa dikembangkan,” katanya di Jakarta, Rabu (11/2). Darmono bilang, meski pangsa pasar di luar Pulau Jawa sempit namun banyak industri yang bisa dikembangkan. Dia menjelaskan, jika di Jawa produk industri di tujukan untuk keperluan pasar domestik di Pulau Jawa sendiri maka di luar Jawa bisa dikembangkan industri berbasis ekspor. “Misalnya, hasil tambang diolah menjadi barang jadi, kayu dari hutan diolah menjadi furniture, rumput laut, kakao dan buah-buahan didorong ke arah ekspor,“ terang Darmono. KIJA memang sedang bermimpi mengembangkan 100 kota baru yang tersebar di tiap-tiap propinsi Indonesia. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah mendorong pengembangan kawasan industri di luar pulau jawa. Untuk mengembangkan kawasan industri di luar jawa, KIJA sudah menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan pengusaha yang ada di daerah. Perseroan bertugas membangun infrastruktur sementara pemerintah daerah menyediakan lahan. “Jadi sebenarnya kita ingin menjadi partner penguasa daerah untuk mengembangkan daerahnya,” ujar Darmono. Dia berharap pemerintah memberikan insentif yang besar kepada investor agar mau membangun pabrik di luar Pulau Jawa. Insentif dapat berupa tax holiday yang lebih besar untuk investor di luar Pulau Jawa daripada investor di Jawa. “Misalnya memberi tax holiday 30 tahun, kalau sama-sama 10 tahun mereka pasti lebih memilih di Pulau Jawa,” tuturnya. Sedangkan insentif untuk pengembang kawasan industri cukup dengan membangun jalan tol, pelabuhan dan bandara udara di dekat kawasan industri yang akan dikembangkan. Tahun ini, KIJA sendiri masih fokus mengembangkan kawasan industri di Pulau Jawa. Salah satu pengembangan kota yang sudah berjalan diantaranya Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Jababeka mengembangkan integrated township Tanjung Lesung untuk menyokong industri pariwisata. Selain itu, KIJA juga sedang mengembangkan proyek kawasan industri di Kendal, Jawa tengah dengan menggandeng perusahan asal Singapura Semncorp. Perseroan telah mengantongi izin pengembangan lahan industri di Kendal seluas 2.000 ha. Kendati fokus ekspansi di pulau Jawa, Darmono tak menampik kemungkinan bisa melebarkan sayap ke luar Jawa tahun ini jika sudah menemukan partner yang tepat. “Kalau parnertnya sudah pas bisa saja tahun ini sudah mulai ke luar,” tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News