KIJA Catat Marketing Sales Rp 2,92 Triliun per September 2025, Capai 83% dari Target



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mencatat realisasi prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp 2,92 triliun hingga September 2025. 

Raihan tersebut mencakup 83% dari target yang dipasang perseroan tahun 2025, yakni sebesar Rp 3,5 triliun. Bila dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, jumlah tersebut meningkat 22% secara tahunan (year on year/YoY) yakni dari Rp 2,4 triliun.

“Pertumbuhan ini menunjukkan minat investor dan permintaan lahan industri yang tetap kuat, baik di Cikarang maupun Kendal,” ujar Muljadi Suganda, Corporate Secretary KIJA, kepada Kontan, Selasa (4/11/2025).


Baca Juga: Upaya Jababeka (KIJA) Jadi Pengelola Kawasan Industri Terintegrasi

Muljadi merinci, penjualan lahan terbesar disumbang oleh kawasan industri Kendal, Jawa Tengah, dengan capaian sebesar Rp Rp 2,02 triliun. Ini didapat dari penjualan lahan industri kepada perusahaan di sektor ban, bahan bangunan, dan furnitur.

Sementara itu, penjualan Rp 896 miliar didapat dari lahan Cikarang, Jawa Barat. Jumlah tersebut merupakan kombinasi pendapatan dari prapenjualan lahan dan bangunan industri, properti residensial, dan komersial, khususnya dari sektor data center dan personal care.

Menurut Muljadi, salah satu faktor utama kenaikan tersebut ialah adanya stabilitas makroekonomi domestik. Selain itu, posisi strategis kawasan industri Jababeka juga status kawasan Kendal sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) turut mendukung pertumbuhan tersebut. 

Sebab, kawasan industri Jababeka memiliki infrastruktur lengkap dan ekosistem kawasan terpadu, sementara Kendal sebagai KEK memungkinkannya untuk meraup keran insentif dan kemudahan investasi yang dibuka oleh pemerintah.

Soal kontaminasi radionuklida Cesium 137 (Cs-137) di Kawasan Industri Modern Cikande, KIJA yakin isu tersebut tak akan mempengaruhi laju bisnis perseroan. Sebab, lokasi Cikande berada di luar wilayah operasional KIJA.

Baca Juga: Kinerja Tumbuh, KIJA Makin Optimistis Hadapi Peluang Dagang Global

“Hingga kini, tidak ada investor yang menunda atau membatalkan rencana investasinya di Cikarang maupun Kendal,” tegas Muljadi.

Demi mendongkrak prapenjualan kawasan industri, KIJA akan terus fokus mengembangkan infrastruktur, peningkatan layanan kawasan, dan promosi investasi terarah. Terlebih, lanjut dia, status Kendal sebagai KEK juga menjadi keunggulan utama dalam menarik investor baru dari sektor berorientasi ekspor.

“Manajemen optimistis dapat mencapai target marketing sales Rp 3,5 triliun, seiring berlanjutnya permintaan lahan industri yang kuat,” pungkas Muljadi.

Selanjutnya: Genjot Kopdes Merah Putih, Kemenkop Bangun Ekosistem dengan INKUD dan Ritel Modern

Menarik Dibaca: Pasar Aset Kripto Makin Keok, Masih Tepat Beli Bitcoin?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News